Armada Harta Karun Zheng He, Simbol Kedigdayaan Maritim Dinasti Ming

By Sysilia Tanhati, Rabu, 1 Mei 2024 | 14:00 WIB
Pada awal abad ke-15, Laksamana Zheng He memulai tujuh pelayaran epik. Ia menyebarkan pengaruh Dinasti Ming dan Kekaisaran Tiongkok ke penjuru dunia. (National Maritime Museum, Greenwich, London)

Seperti dua ekspedisi pertama, ekspedisi ini juga berakhir di Kalikut. Sekali lagi, Zheng He menggunakan diplomasi kapal perang ketika dia melakukan intervensi di Ceylon.

Pasukan Dinasti Ming mengalahkan penduduk setempat, menangkap raja mereka, dan membawanya kembali ke Kekaisaran Tiongkok. Meskipun kaisar Yongle membebaskan pemberontak tersebut dan mengembalikannya ke rumah, Kekaisaran Tiongkok mendukung rezim lain sebagai hukuman.

Pelayaran keempat: Armada Harta Karun di Arab (1413-1415)

Setelah jeda dua tahun, pada tahun 1413, Armada Harta Karun berangkat lagi. Kali ini, Zheng He berkelana ke luar pelabuhan India. Ia memimpin armadanya yang terdiri dari 63 kapal hingga ke semenanjung Arab.

Armada tersebut mencapai Hormuz, penghubung utama antara jalur Sutra maritim dan darat. Armada yang lebih kecil mengunjungi Aden, Muscat, dan bahkan memasuki Laut Merah.

Zheng He kembali terjerat konflik lokal, kali ini di pesisir utara Sumatera. Pasukan Dinasti Ming mengalahkan perampas kekuasaan yang telah membunuh raja. Mereka membawanya ke Kekaisaran Tiongkok untuk dieksekusi.

Dinasti Ming memfokuskan seluruh upaya mereka pada diplomasi. Namun ketika gagal, mereka mengamankan kepentingannya dengan menggunakan Armada Harta Karun yang perkasa untuk melawan pembuat onar.

Pelayaran kelima dan keenam: pelayaran ke Afrika (1416-1419 dan 1421-1422)

Pada tahun 1417, Armada Harta Karun meninggalkan Kekaisaran Tiongkok dalam perjalanan terpanjangnya. Setelah memulangkan berbagai pejabat asing ke Asia Tenggara, Zheng He menyeberangi Samudra Hindia dan berlayar ke pesisir Afrika Timur.

Armada tersebut mengunjungi beberapa pelabuhan besar dan bertukar hadiah. Ia menjalin hubungan diplomatik dengan para pemimpin setempat.

Di antara sejumlah besar upeti yang dibawa kembali ke Kekaisaran Tiongkok terdapat banyak hewan eksotik. Ada singa, macan tutul, burung unta, badak, dan jerapah.

“Beberapa di antaranya dilihat oleh orang Tiongkok untuk pertama kalinya,” ungkap Bileta.