Belasan Ribu Pengunjung Hadiri Art Jakarta Gardens Edisi Ketiga

By Utomo Priyambodo, Kamis, 9 Mei 2024 | 19:00 WIB
Salah satu eksihibitor di acara Art Jakarta Gardens Edisi Ketiga ini memiliki tampilan booth yang menarik dengan warna emasnya. 'Gold is King' oleh Naufal Abshar ampuh menarik pandangan mata penonton dengan ketinggian dan warna yang mencolok. (Art Jakarta Gardens)

Nationalgeographic.co.id—Art Jakarta Gardens edisi ketiga resmi berakhir, menyisakan optimisme tentang kancah seni rupa yang mengalir menyesuaikan diri dengan era yang bergejolak. Dari 23 hingga 24 April 2024, Hutan Kota by Plataran bertransformasi menjadi galeri di ruang terbuka, menyambut 11.899 orang pecinta seni, kolektor, dan masyarakat pada umumnya yang memiliki keingintahuan tinggi. Angka pengunjung tahun ini naik 10% dibanding edisi sebelumnya.

Sorotan Keberhasilan pekan seni rupa ini di antaranya berasal dari penjualan yang memuaskan dari ke-23 ekshibitor yang turut serta. Angka ini juga lebih besar daripada tahun lalu.

Hal ini menandakan dukungan gigih di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan, baik di tingkat global maupun nasional. Tercatat, kolektor generasi baru dan pembeli pertama menjadi segmen masyarakat yang menjanjikan dengan peran yang semakin menguat tahun ini.

Wiyu Wahono, salah satu kolektor seni yang hadir di Art Jakarta Gardens 2024, mengatakan, “Sangat jelas bahwa Art Jakarta Gardens semakin sukses menarik kolektor baru yang bersemangat sekali membeli karya-karya yang mereka suka!”

Hal senada juga dikatakan oleh Natasha Sidharta, kolektor seni lainnya. “Tahun ini Art Jakarta Gardens sama semaraknya dengan tahun lalu, energinya bisa dirasakan. Kebanyakan karya yang ditampilkan menyenangkan, dan booth-booth nyaman dan mudah diakses. Pengunjung lebih santai dan impulsif di lorong yang lebih kecil dan enak, dengan booth yang saling berdekatan serta galeris yang berinteraksi satu sama lain, rasanya justru hangat," ujarnya.

Natasha menyoroti, "Ada tiga booth kuat yang saya apresiasi dan layak disebutkan: Srisasanti dengan presentasi tunggal Pramuhendra, A+ dengan presentasi tunggal Ella Wijt, dan Roh dengan duo presentasi Maruto dan Aurora."

Sementara itu Zen1, salah satu ekshibitor dalam pekan seni ini, mengatakan, “Ini pengalaman pertama yang memuaskan bagi Zen1, luar biasa menyaksikan pengunjung dan pembeli mengapresiasi seni dalam suasana seperti ini. Bahkan cuaca yang tidak terduga tidak menjadi halangan, pengunjung tetap antusias dan semuanya dikelola dengan sangat baik. Kami bangga ikut jadi bagian dari Art Jakarta Gardens.”

Art Jakarta Gardens edisi ketiga juga menghadirkan penampilan musik yang turut memanjakan telinga dan mata pengunjung. (Art Jakarta Gardens)

Jantung Art Jakarta Gardens terletak pada Sculpture Garden, di mana 30 karya seni ikonik oleh para seniman hebat lintas generasi dan aliran menjadi saksi akan kreativitas. Dari karya perunggu G. Sidharta hingga makhluk-makhluk aneh Wahyadi Liem, Sculpture Garden menjadi pusat perhatian di pekan seni ini. Landasan kokoh yang disediakan oleh TACO untuk karya, yang terbuat dari PVC dan HPL berkualitas, terbukti tahan segala cuaca.

Baca Juga: Nasib Pilu Perempuan Tiongkok di Balik Lukisan Cantik Dinasti Ming

Special Presentations, sebuah sorotan lain di Art Jakarta Gardens, adalah pameran yang dikurasi saksama dan menyatukan seniman-seniman muda berbakat dalam kolaborasi bersama para Mitra untuk mewujudkan ide-ide inovatif.

Patung tiup Erwin Windu Pranata, “The Bouquet: Fall, Grow” berhasil mengarahkan perhatian pada pesan Bibit akan perjalanan dan pertumbuhan dalam hidup dan berinvestasi. Sementara itu “Gold is King” oleh Naufal Abshar ampuh menarik pandangan mata penonton dengan ketinggian dan warna yang mencolok.