Orestes, Pahlawan Tragis Sarat Pengorbanan dalam Mitologi Yunani

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 5 Oktober 2024 | 10:00 WIB
Lukisan 'Orestes Being Pursued by the Furies' karya William Adolphe Bouguereau 1862. Orestes lekat dengan pengorbanan dalam mitologi Yunani. (Creative Commons/Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Orestes adalah salah satu tokoh pahlawan dalam mitologi Yunani yang perjalanan hidupnya sangat tragis. Kisahnya lekat dengan kisah pengorbanan dan pembalasan dendam. Tidak seperti pahlawan mitologi Yunani lainnya, Orestes tidak cukup dikenal. Meski sebenarnya, Orestes merupakan nama tokoh terkemuka dalam mitologi Yunani.

Orestes merupakan putra Agamemnon dan Clytemnestra. Dari sekian banyak kisah dalam mitologi Yunani kuno, hanya ada beberapa tokoh yang langsung menarik perhatian seperti Orestes.

Kisah Orestes adalah kisah menarik yang penuh dengan pembalasan dendam, keadilan, dan penebusan dosa. Kisah ini memberikan wawasan tentang dilema moral dan etika yang sangat rumit yang membuat orang-orang Yunani kuno terpesona.

Sesungguhnya, kisah Orestes menjadi sangat menarik karena kisah tragedi dan kemenangannya telah menjadi landasan inspirasi dalam sejumlah besar karya sastra.

Karya-karya ini menawarkan pandangan yang lebih dalam tentang kehidupan manusia, emosi, dan kesulitan yang muncul karena tugas kekeluargaan seseorang tokoh dalam mitologi Yunani.

Perjalanan Orestes dimulai dengan peristiwa pembunuhan ayahnya, Agamemnon. Ayah Orestes adalah raja Mycenae, yang dibunuh secara tragis oleh istrinya dan ibu Orestes, yaitu Clytemnestra.

Clytemnestra berkhianat dan selingkuh dengan Aegisthus, tokoh dalam mitologi Yunani yang dikenal dari dua sumber utama, yaitu Odyssey karya Homer dan Oresteia karya Aeschylus.

Pengkhianatan yang memilukan ini memicu siklus balas dendam dan pembalasan para dewa yang menentukan seluruh kehidupan Orestes muda.

Ketika masih muda, Orestes diantar ke tempat yang aman oleh saudara perempuannya Electra atau pengasuhnya—untuk bagian ini sejatinya ada beberapa versi. Upaya ini dilakukan agar dia dapat dilindungi dari ibunya yang suka membunuh. Clytemnestra sepertinya tidak akan ragu untuk membunuh anggota keluarga lainnya yang menentang keinginannya.

Kemudian, ketika Orestes telah mencapai usia dewasa dan tidak lagi menjadi anak kecil yang polos yang dihantam tragedi keluarga, Apollo memerintahkannya untuk menjalankan tugas terbesarnya: membalas kematian ayahnya.

Untuk mempersiapkan tugas sucinya membalas kematian ayahnya, Orestes kembali ke kerajaan Mycenae bersama saudara perempuannya, Electra, dan sepupunya, Pylades. Orestes kemudian tidak kesulitan membunuh Aegisthus.

Baca Juga: Iphigenia, Tokoh Wanita Paling Misterius dalam Mitologi Yunani