Sisipan Edisi Khusus National Geographic Indonesia Januari 2025: Teladan Desa Merawat Warisan Dunia

By Mahandis Yoanata Thamrin, Sabtu, 25 Januari 2025 | 10:00 WIB
Edisi Khusus Desa Budaya 'Desa Merawat Warisan Dunia' merupakan sisipan National Geographic Indonesia edisi Januari 2025, yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Edisi Khusus Desa Budaya 'Desa Merawat Warisan Dunia' merupakan sisipan National Geographic Indonesia edisi Januari 2025, yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. (NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA)

Nationalgeographic.co.id—Ketika membaca catatan semangat pelestarian budaya dari desa-desa, saya teringat bahwa kita juga memiliki catatan serupa pada abad ke-14. Catatan itu boleh dibi­lang 'laporan jurnalistik' pertama di Nusantara. Sang jurnalis begitu misterius, bernama pedeng­an Prapanca. Kar­ya sohornya bertajuk Desawarnana, atau uraian desa-desa. Namun, kita telanjur meng­enal karya itu dengan judul Negara­kertagama.

Prapanca mengikuti rombongan sang raja dari pusat ibu kota sampai pinggir-pinggir desa. Selain berkisah tentang perjalanan, ia juga mencatat peristiwa sejarah, kondisi geografis, kehidupan sosial. Salah satunya, upaya desa-desa merawat tradisi dan tempat pemujaan warisan leluhur mereka, dan komitmen kerajaan dalam menjaga dan meles­tarikan warisan budaya itu.

Hari ini, apa gambaran desa yang bersemayam di benak kita? Barangkali yang terlintas, desa adalah kawasan pinggiran yang sejajar de­­ngan segala masalah keterbatasan: pendidikan, informasi, pelayanan kesehatan, ke­sempatan kerja, sampai prasarana pu­­blik. Kendati tidak keliru, gambaran itu muncul dari sudut pandang kota. Padahal, desa dan kota meng­hadapi sumber daya, geografi, popu­lasi, dan kebutuhan yang berbeda.

Fatris FM dan fotografer Adzwari Ridzki berkisah tentang 'Yang Mendekam dalam Ketukan Tambur' di Desa Budaya Kayutanam dan Desa Budaya Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatra Barat. Kesenian gendang tambua tasa berkaitan dengan kereta-kereta tambang batu bara zaman kolonial. Situs tambang batu bara Ombilin di Kabupaten Sawahlunto, Sumatra Barat telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia pada 2019.
Fatris FM dan fotografer Adzwari Ridzki berkisah tentang 'Yang Mendekam dalam Ketukan Tambur' di Desa Budaya Kayutanam dan Desa Budaya Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatra Barat. Kesenian gendang tambua tasa berkaitan dengan kereta-kereta tambang batu bara zaman kolonial. Situs tambang batu bara Ombilin di Kabupaten Sawahlunto, Sumatra Barat telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia pada 2019. (Edisi Khusus National Geographic Indonesia Januari 2025)

Titah AW dan fotografer Kurniadi Widodo berkisah tentang 'Kelindan Persaudaraan dalam Racikan Jejamuan' di Desa Budaya Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah. Sejak 2024, tradisi sehat jamu menjadi bagian Warisan Budaya Takbenda UNESCO. (Edisi Khusus National Geographic Indonesia Januari 2025)

Sampai hari ini desa-desa penjuru Nusantara sejatinya menjadi tumpuan pelestarian budaya, bahkan turut merawat warisan dunia. Saya melihat warga desa mampu bersama-sama menjaga tradisi dalam kehidupan sehari-hari. Perekatnya, ikatan komunitas yang kuat karena dibingkai pusaka keluarga atau leluhur.

Kita pantas menyebut desa budaya dan masyarakat adat menjadi tulang punggung bangsa. Boleh dikata, mere­ka menjaga dan melestarikan tradisi melalui pendidikan budaya, membentuk karakter masyarakat melalui pengetahuan yang dibangun lintas gene­rasi, sekaligus menyediakan pangan dan sumber daya lainnya.

Dari Desa Budaya Pungsari, Sangiran, Jawa Tengah, Transpiosa 'Cuk' Riomanda dan fotografer Dwi Oblo berkisah tentang 'Batik yang Bangkit dari Lembah Purba'. Batik menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia UNESCO pada 2009, sedangkan Sangiran sebagai Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO pada 1996. (Edisi Khusus National Geographic Indonesia Januari 2025)

Sistem Subak merupakan bagian dari filosofi Trihita Karana, yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada 2012. Michelle Anindya dan Syaifudin Vifick berkisah tentang Desa Budaya Batur di Bali, dalam 'Memuliakan Tirta di Cekungan Arga'. (Edisi Khusus National Geographic Indonesia Januari 2025)

Warga Desa Budaya Ara, Bulukumba, Sulawesi Selatan memiliki keprigelan dalam membangun perahu pinisi. Keahlian mereka telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 2017. Ade Sulaeman dan fotografer Donny Fernando 'Menelusuri Cerita Pinisi di Bumi Panritalopi' untuk kita. (Edisi Khusus National Geographic Indonesia Januari 2025)

Pun, desa dan warisan budaya takbendanya tampil di garis depan dalam peles­tarian lingkungan, peran­nya kian penting dalam mitigasi krisis iklim. Apabila kita meng­akuinya, kita pun menghargai peran desa dalam sejarah dan masa depan kita.

Jurnalisme adalah mendongeng dengan tujuan. Cerita-cerita dalam edisi khusus ini bukan sekadar romantika untuk memuliakan desa, tetapi juga menyalakan semangat kita untuk terlibat dalam upaya pelestarian budaya.

Edisi Khusus Desa Budaya 'Desa Merawat Warisan Dunia' merupakan sisipan National Geographic Indonesia edisi Januari 2025, yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.