Tim WISSEMU, Srikandi Indonesia, Semakin Dekat dengan Puncak Everest

By Titania Febrianti, Senin, 14 Mei 2018 | 16:12 WIB
Tim Wissemu bersama pendaki dari negara lainnya memulai perjalanan menuju puncak Everest pada Kamis (10/5) silam. ()

Penulis: Muhammad Reinaldo Theta

Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) semakin dekat dengan misi untuk mencapai Puncak Gunung Everest.

Setelah menunggu kesempatan cuaca pendakian terbaik sembari beristirahat dari rangkaian proses aklimatisasi panjang—aktivitas adaptasi tubuh pada ketinggian tertentu, akhirnya dua pendaki Tim WISSEMU, Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23), siap untuk menjejakkan kaki mereka menuju ke puncak Gunung Everest.

Baca juga: Rentetan Bom Surabaya dan Fenomena Aksi Terosisme oleh Lone Wolf

Perjalanan Tim WISSEMU menuju Puncak Everest dimulai dari mulai dari Kamis lalu, 10 Mei 2018 dari Desa Zhaxizongxiang (4.150 mdpl). Jalur yang dilalui oleh Tim WISSEMU akan sama dengan jalur aklimatisasi yang telah mereka jalani sebelumnya, yaitu, Intermediate Camp (IR) di ketinggian 5.800 mdpl, Advanced Base Camp (ABC) di 6.400 mdpl, North Col (7.020 mdpl), dan terakhir adalah Camp 1 (7.050 mdpl).

Setelah itu rute-rute baru akan menanti Tim WISSEMU, karena proses aklimatisasi terakhir yang mereka jalani hanya sampai pada ketinggian 7.400 mdpl alias separuh jalan menuju Camp 2. Setelah camp ini, masih ada Camp 2 (di ketinggian 7.800 mdpl), dan Camp 3 (pada ketinggian 8.300 mdpl), camp terakhir sebelum Tim WISSEMU menjejakkan kaki dan mengibarkan bendera merah putih di Puncak Everest (8848 mdpl).

Diperkirakan perjalanan menuju puncak akan memakan waktu sekitar tujuh hari, hingga estimasi kedua pendaki Tim WISSEMU akan berada di puncak Everest paling cepat pada Kamis, 17 Mei 2018. Perkiraan ini sangat mungkin untuk berubah, karena pendakian Tim WISSEMU akan sangat bergantung pada cuaca.

Baca juga: Di Museum Ini, Anda Bisa Melihat Koleksi Produk-produk Gagal

“Setengah perjalanan menuju summit sudah sempat kami lewati saat aklimatisasi kemarin, setengah lagi masih misteri, semua sekarang bergantung pada Tuhan. Kami akan berusaha sekuat tenaga, mohon doa, semoga Tuhan bersama kita, Indonesia,” papar Fransiska, sebelum memulai pendakian menuju puncak pamungkas dari rangkaian 7 puncak di 7 lempeng benua untuk mengharumkan nama Indonesia di dunia.