Satwa liar mungkin akan melawan musuh yang tak terlihat.
Penelitian terbaru menyatakan bahwa gelombang elektromagnetik dari sistem komunikasi kita sehari-hari – seperti Wifi, 2G/3G/4G, dan saluran listrik – memberikan ancaman bagi tanaman, serangga, burung, dan hewan lainnya.
Para peneliti menyebutnya sebagai ‘kasus klasik yang tidak terlihat oleh mata’. Mereka mengecam kurangnya penelitian dan kebijakan terkait gelombang elektromagnetik yang dapat membahayakan spesies alam liar dan lingkungan.
Baca juga: ‘Yanny’ atau ‘Laurel’: Mengapa Kita Bisa Mendengar Kata yang Berbeda?
Laporan EKLIPSE telah menguji dampak radiasi elektromagnetik terhadap alam liar melalui penelitian meta-analisis.
Setelah meneliti 97 makalah, para peneliti menemukan fakta bahwa risiko dari jenis radiasi ini mungkin lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Sinyal nirkabel dari radar, siaran televisi atau radio, wifi, serta 2G/3G/4G dapat memberikan pengaruh negatif pada alam liar.
Dengan adanya rencana mengembangkan 5G, situasinya mungkin akan memburuk.
Radiasi gelombang elektromagnetik dapat mengganggu orientasi dan pergerakan burung serta serangga. Juga memengaruhi kesehatan metabolisme tanaman.
Baca juga: Trashpresso, Mesin yang Mampu Ubah Sampah Plastik Menjadi Ubin
Para penulis laporan EKLIPSE menyatakan adanya kebutuhan mendesak untuk memperkuat dasar ilmiah terkait radiasi gelombang elektromagnetik dan dampaknya terhadap satwa liar.
“Kita menenetukan batas angka polusi untuk melindungi habitat satwa dan lingkungan. Namun, batas aman dari radiasi elektromagnetik tidak pernah dibicarakan, apalagi diterapkan,” kata Matt Shardlow, CEO Buglife yang mengusulkan studi ini.
“Ini memang kasus yang tidak dapat dilihat dengan mata. Namun, hanya karena manusia tidak bisa melihat radiasi elektromagnetik, bukan berarti satwa tidak merasakan bahayanya,” pungkasnya.