Festival Tenun Ikat Sumba 2018 Siap Tebar Pesona dan Pikat Wisatawan

By Gregorius Bhisma Adinaya, Rabu, 20 Juni 2018 | 18:06 WIB
Festival tenun ikat Sumba (Raiyani Muharramah)

Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa dibilang termasuk sebagai provinsi yang kaya akan daya tarik wisata. Budaya, alam, dan kerajinan tangan yang tersedia di sana sangat lengkap.

Pesona NTT akan semakin terpancar melalui Festival Tenun Ikat Sumba. Acara ini siap digelar di Tamboka, Kabupaten Sumba Barat Daya pada tanggal 2-9 Agustus 2018.“Ini potensi yang tak boleh disepelekan. Motif Tenun Sumba sangat khas. Desain ragamnya simetris. Ini melambangkan keseimbangan dan keharmonisan hidup manusia. Itu sebabnya Kemenpar ikut mendukung agenda ini,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Bluetooth, Teknologi Nirkabel yang Terinspirasi dari Seorang RajaJangan takut bosan menyaksikan acara ini. Warna dan desain kain tenun Sumba seakan menghipnotis pengunjung untuk tidak mudah berpaling.

Kain tenun sumba diwarnai dengan berbagai daun dan akar. Semua warna menggunakan warna alami. Dengan cara seperti itu, warna pada kain tenun Sumba akan semakin menarik dan tidak pudar.“Ada filosofinya, ada sejarahnya, punya story telling yang kuat. Ini sangat matching dengan pariwisata,” tambah Menpar Arief Yahya.Festival Tenun Ikat Sumba ini akan diikuti oleh ribuan penenun di Kabupaten Sumba Barat Daya. Segala keunikannya itulah yang membuat Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo hadir menyaksikannya tahun lalu.

Baca juga: Arkeolog Temukan Dua Kerangka Pria dengan Kaki Terpotong di InggrisMenpar Arief Yahya berharap Festival Tenun Ikat Sumba 2018 bisa menggerakkan perekonomian daerah di Pulau Sumba. Ia mengatakan, tenun ikat Sumba mesti diinkubasi agar bisa menjadi industri kreatif. Selain itu, kehadiran festival ini akan membuat wisata NTT ‘Naik Kelas’."Festival ini makin memperindah pesona wisata NTT dan menjadi sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Khususnya ke Pulau Sumba maupun Kabupaten Ende yang berkelas internasional," ujar Menpar Arief Yahya.

Festival tenun ikat Sumba (Raiyani Muharramah)
Lebih lanjut, Arief Yahya menjelaskan, festival ini merupakan bagian dari upaya memperkuat atraksi dan menjadi bagian penting dari unsur 3A, yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Apalagi makin meningkatkan potensi pariwisata NTT agar berkelas dunia.“NTT merupakan destinasi kelas dunia karena memiliki ikon Komodo, Danau Kalimutu, dan Labuan Bajo yang ditetapkan sebagai destinasi prioritas dikembangkan sebagai Bali Baru,” kata pria yang juga mantan Dirut PT Telkom ini.

Baca juga: Gol Meksiko ke Gawang Jerman Menyebabkan Gempa di Mexico CitySementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu mengungkapkan, Festival Tenun Ikat Sumba 2018 tidak sekadar memamerkan kekayaan motif dan kain tenun khas NTT. Tetapi juga terdapat pameran, fashion, serta workshop. Festival digelar dengan tujuan meningkatkan kualitas serta melestarikan tenun ikat yang ada di Sumba."Festival ini akan memperagakan aktivitas menenun mulai dari pencampuran warna hingga proses menjadi kain atau selendang. Nantinya, dalam festival ini para penenun akan memperagakan cara menenun mulai dari memintal, mengikat benang, memberi warna, hingga menenun menjadi kain tenun yang siap pakai," jelas Marius Ardu.

(Raiyani Muharramah)
Marius Ardu menambahkan, festival tenun ikat juga disemarakkan pameran dan bazar lokal. Mereka akan menampilkan produk dan inovasi tenun ikat, UKM, jasa dan produk penunjang pariwisata di Pulau Sumba, Provinsi NTT, serta luar NTT."Tidak akan dikenakan biaya bagi wisatawan yang ingin menikmati Festival Tenun Ikat Sumba 2018. Wisatawan justru dapat membeli aneka produk kain tenun tersebut. Selain itu juga bisa menikmati atraksi tarian kolosal khas Sumba," ungkap Marius Ardu.

Baca juga: Pertikaian 'Abadi' Antara Saudara Kandung Lahirkan Adidas dan PumaFestival Tenun Ikat Sumba ini, lanjut Marius Ardu, merupakan penciptaan kegiatan promosi pariwisata. Tujuannya untuk memperkenalkan produk kerajinan dan industri kreatif. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mendatangkan kunjungan wisatawan. Serta meningkatkan investasi dan perdagangan di Pulau Sumba.