Suporter Jepang Curi Perhatian Dunia dengan Aksi Bersih-bersih Stadion

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 21 Juni 2018 | 18:39 WIB
Salah satu suporter Jepang membawa kantung besar untuk membersihkan sampah di stadion. (via 90min.in)

Saat pertandingan Piala Dunia berakhir, stadion biasanya dipenuhi dengan sampah makanan, gelas minuman, hingga kertas pembungkus.

Para pendukung timnas Jepang memiliki alasan untuk menggila pada Selasa malam lalu. Bagaimana tidak, regu kesayangan mereka berhasil menang saat laga pembukaan – mengalahkan Kolombia dengan skor 2-1.

Namun, hal itu tidak mereka lakukan. Sebaliknya, suporter Jepang justru menunjukkan kesantunan. Dengan teliti, mereka membersihkan barisan tempat duduk di stadion.

Baca juga: Menyedihkan, Gunung Everest Kini Dipenuhi Sampah Para Pendaki

Dilengkapi dengan kantung besar, para suporter ini menyusuri tempat duduk sambil memungut sampah. Membuat tempat itu sama bersihnya sebelum penonton berdatangan.

Yang menarik, ini bukan pertama kalinya penduduk Jepang melakukan hal tersebut.

“Kebiasaan itu bukan hanya bagian dari budaya sepakbola, tapi memang sudah menjadi kultur Jepang,” kata Scott McIntyre, jurnalis sepak bola yang tinggal di negeri Sakura.

“Mungkin Anda sering mendengar orang-orang mengatakan bahwa sepak bola merupakan cerminan budaya. Namun, aspek penting bagi masyarakat Jepang adalah memastikan lingkungan mereka bersih dalam situasi apa pun – termasuk setelah pertandingan,” paparnya.

Suporter Senegal pun ikut membersihkan stadion pada Piala Dunia tahun ini. Namun, memang Jepang pelopornya dan aksi mereka telah menarik perhatian dunia.

Baca juga: Berkembangnya Tren Minum Tanpa Sedotan Plastik di Beberapa Negara

Menurut McIntyre, kebiasaan penduduk Jepang yang suka bersih-bersih ini sudah dimulai sejak mereka masih anak-anak.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Scott North, profesor sosiologi di Osaka University.

“Memunguti sampah di stadion setelah pertandingan sepak bola merupakan perilaku dasar yang sudah diajarkan sejak anak-anak. Mereka terbiasa membersihkan ruang kelas dan lorong saat masih sekolah,” katanya.

“Dengan terus diingatkan hingga beranjak dewasa, perilaku bersih-bersih itu akhirnya menjadi kebiasaan seluruh warga Jepang,” pungkas North.