Penelitian Perburuan Paus oleh Bangsa Romawi Berawal dari Garam Ikan

By Mar'atus Syarifah, Kamis, 12 Juli 2018 | 10:02 WIB
Paus senang berpindah tempat dalam sebuah kawanan (IngerEriksen/Getty Images/iStockphoto)

Tulang misterius ditemukan terkandung di dalam garam ikan Romawi kuno oleh tim arkeolog University of Cádiz di sekitar Selat Gibraltar. Tulang-tulang tersebut diperkirakan milik paus abu-abu dan paus Atlantik Utara (right whale) yang berasal dari beberapa abad pertama sebelum Masehi.

Dari penemuan tersebut dapat dikatakan bahwa paus sudah ditemukan pada zaman Romawi dan bangsa Romawi sendiri telah memburu mereka. Namun arkeolog dan sejarawan masih belum bisa menemukan teknologi seperti apa yang digunakan oleh bangsa Romawi untuk menangkap paus tersebut.

Etnik Basque dari Spanyol dan Prancis yang hidup sekitar 1.000 tahun lalu dianggap sebagai penangkap paus dalam skala besar pertama.

Baca Juga: Novichok, Racun Saraf Buatan Uni Soviet yang Melumpuhkan Tubuh

Para peneliti menduga bahwa perburuan paus ini dilakukan tidak hanya untuk keperluan konsumsi saja.

Berbagai penelitian belum mampu menjawab secara pasti bagaimana habitat paus mampu singgah di Mediterannia. Namun banyak peneliti meyakini bahwa lokasi tersebut adalah lokasi strategis untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Ana Rodrigues dari Center for Functional and Evolutionary Ecology (CEFE) mengatakan bahwa penelitian ini menggunakan 10 tulang yang didapatkan selama penggalian. Sebagai tambahan data, tim juga meneliti tulang yang berasal dari lima museum berbeda.

"Tulang ikan paus sulit diidentifikasi karena sering terfragmentasi," jelas Rodrigues.

"Bangsa Romawi mungkin memburu dua spesies ini dengan cara yang sama yang dilakukan Basque sekitar 1.000 tahun kemudian. Mereka mendekati paus (yang cenderung tetap ke pantai) dengan perahu kecil, mengerubuti mereka, lalu menghabisi mereka dengan tombak dan mengangkut mereka ke daratan” lanjut Rodrigues.

Baca Juga: Viral, Gumpalan Awan 'Ombak Besar' Hebohkan Masyarakat Malaysia

Paus Atlantik Utara dimusnahkan di bagian timur Atlantik Utara oleh pemburu paus komersial, sementara paus abu-abu dinyatakan menghilang dalam keadaan misterius. Saat ini, terhitung hanya sekitar 500 ekor paus yang tersisa di Atlantik Utara.

Walau penelitian belum mendapatkan gambaran jelas atas perburuan paus oleh bangsa Romawi, namun hal ini cukup untuk menjelaskan bahwa jumlah paus menurun secara substansial sebelum adanya penangkapan paus pada era Basque.