Mengapa Manusia Sering Merasa Aneh Saat Mendengar Suaranya Sendiri?

By Mar'atus Syarifah, Senin, 16 Juli 2018 | 14:53 WIB
Ilustrasi suara. (Thinkstockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Pernah mencoba mendengar suara anda sendiri? Mungkin akan terdengar aneh bagi kebanyakan orang, karena kita cenderung tidak menyukai suara kita sendiri. Ketidaksukaan ini disebut sebagai "suara konfrontasi".

Dikutip dari The Guardian, Penjelasan umum atas suara konfrontasi adalah karena adanya perbedaan frekuensi antara suara kita di dalam rekaman dengan suara kita yang kita dengarkan secara langsung.

Baca Juga: Raymond Loewy, Desainer Hebat Di Balik Megahnya Air Force One

Kita terbiasa mendengar suara yang kita keluarkan—dan masuk kembali dengan konduksi udara—secara langsung dengan frekuensi nada yang cenderung rendah.

Berbeda dengan suara yang dihasilkan dari perekam suara. Suara kita yang telah direkam, cenderung akan menghasilkan frekuensi tinggi, sehingga kita akan merasa asing atas suara tersebut.

Pada dasarnya kita tidak merasa familier dengan suara kita sendiri ketika frekuensinya mengalami peningkatan.

Selain itu, alasan lain mengapa kita tidak suka mendengarkan remakan suara diri sendiri adalah hasil dari suara rekaman tidak seperti yang diharapkan, sehingga kita menjadi tidak menyukainya. Kualitas alat perekam suara memiliki andil besar dalam hal ini.

“Saya berspekulasi, fakta bahwa suara kita terdengar lebih tinggi daripada yang kita pikirkan membuat kita merasa ngeri karena tidak memenuhi harapan internal kita. Suara kita memainkan peran besar dalam membentuk identitas kita,” kata Dr. Silke Paulmann, psikolog University of Essex.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa manusia cenderung menganggap—secara tidak sadar—kualitas suara diri mereka adalah kualitas suara tertinggi.

Dalam penelitian, peserta diminta untuk mendengarkan banyak suara rekaman di mana salah satunya adalah suara peserta tersebut. Hasilnya, peserta akan memberi nilai lebih tinggi pada suara mereka sendiri.

Baca Juga: Di Balik Slogan ‘It’s Coming Home’ yang Diserukan Suporter Inggris

Tahun 1966, psikolog Phil Holzemann dan Clyde Rousey menemukan bahwa melalui suara, kita dapat mengungkap aspek kepribadian, seperti kecemasan, ketidaktegasan, kesedihan, kemarahan, dan masih banyak lagi.

Sebuah pertanyaan kemudian mengemuka. Apakah karena hal ini seseorang merasa risih mendengar suara mereka sendiri? Seakan mengungkap kecemasan, ketidaktegasan, kesedihan, kemarahan, dan emosi lainnya.

Meski demikian, Phil dan Clyde mengatakan bahwa orang lain cenderung tidak dapat "menangkapnya".