Gempa 6,4 SR Guncang Lombok, Lebih dari 60 Gempa Susulan Terjadi

By Gregorius Bhisma Adinaya, Minggu, 29 Juli 2018 | 11:14 WIB
Lokasi titik gempa dalam keterangan BMKG. (BMKG)

Nationalgeographic.co.id - Minggu (29/7/2018) pagi pukul 05.47 WITA, wilayah Lombok diguncang gempa besar. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang bersumber di koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT ini berkekuatan 6,4 SR.

Warga di Lombok Timur dan Kota Mataram dilaporkan merasakan kekuatan gempa selama kurang lebih 10 detik. Tidak hanya itu, titik gempa yang berada di 47 km arah timur laut kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ini mengakibatkan warga di Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, Gianyar, dan beberapa wilayah di Bali juga ikut merasakannya.

Baca juga: Misteri Dua Mumi Suku Inca Dalam Balutan Gaun Beracun

Dalam rilis yang dikeluarkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, gempa dengan kedalaman 24 km ini tidak berhenti pada kekuatan 6,4 SR. Puluhan gempa susulan dengan kekuatan mencapai 5,7 SR terus terjadi hingga berita ini diturunkan.

Masih menurut Sutopo, gempa akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust) ini menimbulkan korban sebanyak 10 orang meninggal dunia (satu orang warga negara Malaysia) dan 40 orang terluka. "Diperkirakan dampak gempa akan bertambah, mengingat pendataan masih berlangsung dan belum semua lokasi terdata," ungkap pria dengan rambut beruban ini.

Sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah. (Dok. BNPB)

Tidak hanya mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan bangunan, gempa juga berdampak pada longsor besar di kawasan Gunung Rinjani. Akibat kejadian ini, aktivitas pendakian Gunung Rinjani pun dihentikan untuk sementara waktu.

Bercermin pada berbagai bencana alam yang telah terjadi, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, melalui keterangan tertulisnya mengatakan, "Kami menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar."

Lebih lanjut, Rahmat mengatakan bahwa gempa ini tidak berdampak pada munculnya tsunami.

Baca juga: Penelitian: Menghindari Kematian dengan Cara Digitalisasi Otak