Menyedihkan, Setiap 25 Menit Satu Gajah di Afrika Mati Dibunuh

By Mar'atus Syarifah, Selasa, 7 Agustus 2018 | 15:15 WIB
Kawanan gajah afrika (Thinkstockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Gajah Afrika dikhawatirkan akan punah dalam beberapa dekade. The Born Free Foundation dari Inggris, mengungkapkan fakta menyedihkan bahwa satu ekor gajah dibunuh setiap 25 menit. Pembunuhan gajah tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk perdagangan gading. Permasalahan yang tidak akan bisa terpecahkan kecuali perburuan gajah dihentikan.

Abad sebelumnya, populasi gajah afrika jatuh dari 5 juta gajah menjadi kurang dari 500 ribu. Dalam enam tahun terakhir, tercatat sekitar 201 ribu gajah telah diburu.

Baca Juga: Peneliti Menjawab Mengapa Menguap Dapat Menular Kepada Orang Lain?

Dalam sebuah kampanye lingkungan, Virginia McKenna, seorang aktris kelahiran Inggris mengatakan bahwa gajah merupakan harta yang hidup.

“Banyak orang-orang hebat dengan bidang profesinya, namun tragisnya, banyak orang tidak peduli terhadap permasalahan ini. Kita harus menentang perdagangan gading gajah dengan segenap kekuatan kita,” kata McKenna.

McKenna juga mendesak masyarakat untuk mendukung kampanye Born Free, Kampanye yang bertujuan untuk mengakhiri perdagangan gading dengan menandatangani petisi online. Kampanye tersebut juga mengajak partisipan untuk menyumbangkan dana guna kegiatan penyelamatan gajah di Kamerun, Ethiopia, dan Kenya.

“Kami telah menyaksikan langsung perburuan brutal yang menyebabkan spesies ini berada di bawah tekanan,” ungkap Will Travers, presiden Born Free.

Saat ini Afrika sedang menyerukan penolakan perdagangan ilegal untuk mengakhiri permasalahan tersebut. Usaha yang sama juga dilakukan pada negara yang terletak jauh dari Afrika, yakni Tiongkok. Negara tirai bambu ini secara resmi menutup pasar gading dalam negeri pada tahun 2017.

Seperti Tiongkok, AS dan Inggris juga telah mengambil tindakan tegas mengenai perburuan gajah. Lebih lanjut, Inggris berencana untuk mengakhiri hampir semua perdagangan gading domestik pada Oktober 2018.

Baca Juga: Kisah Warga Slovenia yang Hidup Berdampingan dengan Beruang

Meskipun banyak upaya yang dilakukan, namun Will Travers merasa masih belum cukup.

“Baru dua tahun yang lalu saya berdiri di tepi Taman Nasional Nairobi di Kenya dan menyaksikan 105 ton gading terbakar. Sebelas tonjolan gading yang menjulang tinggi dari sekitar 10.000 gajah dibakar untuk seremonial,” ungkap Travers.

Menurut Travers, selama masih ada permintaan dan jaringan kriminal yang mendukung pemburu gajah, maka kehancuran alam liar masih akan terus berlanjut.