Viral! Video Penyelam Tunggangi Hiu Paus, dan Reaksi Susi Pudjiastuti

By Gregorius Bhisma Adinaya, Senin, 13 Agustus 2018 | 11:38 WIB
Tangkapan gambar dari video yang diunggah oleh akun @FishGOD (twitter.com/fishGOD)

Nationalgeographic.co.id - Video yang memperlihatkan seorang penyelam berbaju selam kuning sedang menunggangi seekor hiu paus tengah viral di berbagai media sosial. Hal ini bermula dari unggahan Kaka "Slank" di Twitter pada Kamis (9/8/2018) malam.

Baca juga: Hikikomori, Penyakit Mental yang Membuat Warga Jepang Mengurung Diri

Melalui akun pribadinya, @FishGOD, Kaka juga menyertakan komentarnya yang ia "hubungkan" kepada akun twitter Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Kaka menulis, "Ada yang ngabarin video ini dr teluk cendrawasih papua Divers menunggangi whale shark @susipudjiastuti @SitiNurbayaLHK."

Dalam video ini juga terlihat beberapa penyelam lain yang ikut berenang mengikuti arah hiu paus bergerak.

Unggahan yang sudah disebarkan ulang lebih dari 800 kali ini pun mendapatkan tanggapan oleh Susi Pudjiastuti. Dalam media sosial yang sama, Susi menjawab, "Tidak Boleh", dan "Lets investigate who was doing this shameful recreation".

Dikutip dari Kompas.com pada hari Senin (13/8/2018), kepada Kompas.com, Susi Pudjiastuti memberi keterangan bahwa terkait hal ini sedang dilakukan investigasi untuk mengetahui identitas para penyelam.

Tidak hanya Susi, banyak warganet juga memberikan tanggapan. Sebagian besar dari mereka berharap agar izin selam para penyelam di video tersebut dicabut.

Baca juga: Menyedihkan, Seekor Gajah Ditemukan Mati dengan Belalai Terbakar

Sekadar info, hiu paus merupakan spesies ikan terbesar yang masih tersisa. Walau ukuran hiu paus mampu mencapai rerata 5,5 - 10 meter, namun mereka tidak memiliki perilaku yang menyeramkan. Hiu paus tergolong jinak, sehingga membuat banyak penyelam amatir menjadikan mereka sebagai permainan hiburan — hal ini tidak dibenarkan.

Jumlah populasi hiu paus pun mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya makanan mereka, plankton, karena suhu laut yang semakin menghangat. Selain itu, hiu paus juga masih menjadi target perburuan.