Nationalgeographic.co.id - Mungkin Anda tidak pernah membayangkan dinosaurus bisa bertingkah seperti hewan modern, namun penelitian terbaru menyatakan bahwa mereka ternyata selalu berhenti sejenak dari kegiatannya untuk mencium wangi bunga.
Sebuah studi yang dipimpin oleh George Poinar Jr, ahli entimologi dari Oregon State University, mengungkap bahwa bunga-bunga kuno memiliki aroma yang sama harumnya dengan bunga masa kini.
Bahkan, menurut Poinar, wangi yang menyenangkan itu mungkin memainkan peran penting dalam menarik perhatian dinosaurus ke wilayah tertentu.
Baca juga: Arkeolog: Manusia Purba Homo Erectus Punah karena Kemalasan Mereka
Studi ini fokus kepada contoh fosil tanaman berbunga yang ditemukan dalam getah pohon yang mengeras. Getah tersebut, atau yang biasa disebut dengan ambar, memiliki kemampuan untuk mengawetkan hewan dan tanaman dalam waktu yang sangat lama.
Dengan mempelajari sampel bunga yang sudah punah dan berusia sekitar 100 juta tahun itu lah, para peneliti bisa memastikan bahwa harum bunga saat ini sama dengan mereka yang berasal dari periode Cretaceous di mana jumlah dinosaurus melimpah.
“Saya yakin beberapa dinosaurus bisa mendeteksi aroma bunga purba ini. Bahkan, bisa menarik perhatian mereka,” kata Poinar.
Baca juga: Gigi Langka dari Hiu Raksasa Purba Ditemukan di Pantai Australia
Sama seperti bunga masa kini, ia menggunakan harumnya untuk menarik penyerbuk. Serangga sudah ada pada masa itu dan banyak tanaman bergantung kepada mereka untuk proses polinasi.
“Jelas bahwa bunga menghasilkan aroma untuk membuat diri mereka lebih menarik bagi para penyerbuk. Sama seperti manusia yang menggunakan parfum untuk membuat diri menarik perhatian orang lain,” papar Poinar.