Nationalgeographic.co.id - Sebagai kota yang kaya akan warisan budaya, Macao memadukan tradisi Asia dengan warisan Portugis, yang memberikan keunikan di setiap destinasinya. Arsitektur, seni, tradisi, makanan, dan komunitas di sini mencerminkan integrasi budaya Tiongkok dan Eropa.
Portugis tiba dan menetap di daerah ini pada pertengahan abad ke-16. Kekayaan budaya inilah yang membuat beberapa kawasan bersejarah yang berada di Macao Peninsula masuk ke dalam daftar UNESCO World Heritage.
Macao kurang lebih memiliki lebih dari 20 monumen dan alun-alun kota yang menjadi bukti dari asimilasi budaya.Bangunan bersejarah yang paling terkenal dan tidak boleh dilewatkan adalah Ruins of St. Paul's yang dulunya adalah sebuah gereja Katolik terbesar di Asia. Namun, sekarang Anda hanya akan melihat bagian depannya saja karena gereja tersebut terbakar di tahun 1835.
Yang membuat tempat ini unik adalah sisa gereja tampak seperti pintu gerbang yang unik dan megah. Inilah yang membuat orang tertarik berkunjung dan rela antre untuk berfoto! Kunjungi juga Na Tcha Temple, sebuah bangunan yang masih berada di area Ruins of St. Paul’s.
Kelima rumah ini memiliki museum-museum kecil seperti Nostalgic House, Macanese Living Museum, House for Receptions, Creative Casa, serta Exhibitions Gallery. Selain itu kunjungi juga Our Lady of Carmel Church yang bersejarah.
Bagi yang ingin bersantai sejenak, dapat mampir ke Carmel Garden. Singgahi juga Rua Do Cunha, yang menjadi destinasi para pecinta kuliner Macao.
Terdapat shuttle bus untuk naik dan turun bukit setiap 30 menit dari pukul 8.00 – 18.00 setiap harinya. Satu lagi, Chapel of St. Francis Xavier yang menjadi ikon Coloane Village. Kapel kuning ini dibangun pada 1928, dan sampai kini masih memancarkan pesonanya. Macao menghadirkan pesona budaya untuk segala usia lewat situs-situs sejarahnya. Nikmati Experience Macao Your Own Style dari indahnya budaya barat dan timur yang berpadu harmonis di sini.