Benarkah Shisa Lebih Baik Daripada Rokok Elektrik? Ini Penjelasannya

By Nesa Alicia, Jumat, 7 September 2018 | 16:19 WIB
Bentuk botol shisha bervariasi, bahkan besar dan tingginya berbeda. (Zeferli/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgegraphic.co.id - Seringkali orang beranggapan bahwa shisha lebih baik dibandingkan dengan rokok elektrik. "Kalau sisha kan disaring air, lebih bersih sih harusnya," ucap salah seorang pengguna sisha. Padahal hal tersebut belum tentu benar.

Meskipun cara penggunaannya sama, bedanya, shisha membutuhkan pipa dengan ruang asap, cairan shisha, dan selang. Sedangkan rokok elektrik tidak menggunakan pipa dan selang. 

Rokok elektrik dan shisha mempunyai banyak varian rasa yang dapat dengan mudah membuat orang semakin tertarik untuk mencobanya. Apalagi kesan eksotis botol sisha dan modernitas rokok elektrik menambah daya tarik kedua benda ini.

Baca juga: Asal-Usul Pola Misterius di Permukaan Bulan Berhasil Terungkap

Namun apakah shisha yang menggunakan air ini berarti lebih baik dari rokok elektrik?

Faktanya adalah seperti ini, ketika menggunakan shisha, sebenarnya Anda menghirup lebih banyak asap tembakau yang mengandung nikotin. Walaupun ada air di dalam wadah ruang asap.

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), menghirup shisha selama satu jam, sama saja dengan menghirup asap dari 200 batang rokok biasa. Sedangkan, jumlah asap yang dihirup dalam satu paket shisha adalah sekitar 90.000 ml, dibandingkan dengan rokok biasa yang dihirup sebesar 500-600 ml.

Dikutip dari hellosehat, saat ini sudah banyak penelitian yang menunjukkan tentang bahaya penggunaan shisha.

Benarkah Shisha Lebih Baik Dari Rokok Elektrik? (puhimec/Getty Images/iStockphoto)

Pertama, asap dari shisha mengandung zat beracun dalam kadar tinggi, seperti tar, karbon monoksida, logam berat, dan zat karsinogen (penyebab kanker).

Arang yang digunakan untuk memanaskan tembakau pun dapat meningkatkan risiko kesehatan dengan menghasilkan karbon monoksida, logam berat, dan zat karsinogen yang tinggi. Selain itu, asap shisha yang mengandung tar ini juga dihubungkan dengan kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, dan lainnya.

Baca juga: Menghidupkan Kembali Mammoth, Ilmuan: Hal Tersebut Mungkin Terjadi

Sebagian orang beranggapan bahwa air yang terdapat pada shisha dapat menyaring zat beracun dalam asap tembakau, padahal air sama sekali tidak menyaring zat beracun tersebut. Bahkan kelembaban yang menumpuk di selang pipa karena air dapat menjadi sarana penyebaran penyakit menular.

Sejalan dengan beberapa fakta di atas, sebuah penelitian membuktikan bahwa shisha dan rokok elektrik sama-sama dapat menyebabkan penyakit jantung. Profesor Joep Perk dari European Society of Cardiology mengatakan bahwa penggunaan produk yang mengandung nikotin, baik pada shisha maupun rokok elektrik, keduanya tidak baik bagi kesehatan.