Nationalgeographic.co.id - Meningkatnya suhu di bumi dapat menyebabkan gletser mencair sehingga dapat memicu tsunami yang besar. Masalah ini akan semakin memburuk terutama di sepanjang garis pantai di Greenland, Patagonia dan Norwegia. Ini karena potongan batu besar menabrak air yang dapat memicu gelombang tinggi.
Apabila suhu naik dan es mulai mundur dapat meningkatkan risiko tanah longsor yang berbahaya.
"Bukti geologis dapat membantu (kita) memahami kejadian masa lalu dari peristiwa serupa dan mungkin memberikan peringatan," tulis peneliti dalam jurnal Scientific Reports.
Para peneliti menulis bahwa lereng telah merosot sejak tahun 1996 dan daerah tertekan yang disebut grabens—diciptakan sebagai permukaan bukit membentang ke bawah—telah terlihat dari atas sejak 1995. Hingga kini belum diketahui penyebab yang memicu kemiringan pada lereng tersebut.
Tidak seperti tsunami biasanya, hasil yang ditinggalkan dari tsunami tersebut berupa endapan-endapan dalam tiga lapisan yang berbeda, satu terdiri dari pasir halus, satu terdiri dari batu-batu berukuran besar antara sekitar dua dan sepuluh inci (5 hingga 25 cm) dengan diameter dan batu-batu besar, dan lapisan akhir yang terbuat dari campuran semuanya dari pasir hingga batu-batu berdiameter 16 kaki (5 m).
Melihat pola-pola akibat tsunami dan longsor dapat memberikan petunjuk baru tentang apa yang harus dicari dalam catatan geologis. Temuan ini juga mengisyaratkan cara untuk memantau lereng bukit yang tidak stabil karena perubahan iklim terus memaksa mundurnya gletser.
Baca Juga : Benarkah Daun Sirsak Ampuh Menjadi Obat Alami Penyakit Kanker?
"Lebih banyak tanah longsor seperti itu kemungkinan terjadi karena gletser gunung terus menyusut dan mencair," tulis para peneliti.
Dilansir dari Independent pada Senin (18/2/2019), penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menggambarkan pentingnya memantau peristiwa-peristiwa ini untuk memahami dan mempersiapkannya untuk masa depan.
“Tanah longsor dan tsunami yang diprediksi oleh retret glasial di Taan Fiord mewakili bahaya yang disebabkan oleh perubahan iklim. Lebih banyak tanah longsor seperti itu kemungkinan terjadi karena gletser gunung terus menyusut dan mencair permafrost mencair,” tulisnya.