PBB : Tingkat Kelaparan Meningkat Selama Tiga Tahun Terakhir

By Nesa Alicia, Rabu, 12 September 2018 | 14:28 WIB
Kelaparan Semakin Meningkat (BravissimoS/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa kelaparan yang terjadi saat ini adalah sebuah ancaman global. Apalagi satu di antara sembilan, atau sebanyak 821 juta orang mengalami kelaparan pada tahun 2017.

Dalam sebuah laporan berjudul "The State of Food Security and Nutrition in The World 2018", disebutkan bahwa kelaparan telah meningkat di Afrika dan Amerika Selatan.

Baca Juga : Kuburan Massal Penguin di Antartika Ini Ungkap Bahaya Perubahan Iklim

Tahun lalu, hampir 124 juta orang dari 51 negara menghadapi krisis kelaparan. Peningkatan yang terus terjadi ini disebabkan oleh perubahan iklim dan konflik yang berkepanjangan, termasuk Yaman, Somalia, Afrika Utara dan Afghanistan.

Lebih lanjut PBB mengatakan bahwa situasi kelaparan di Amerika Selatan semakin memburuk karena rendahnya harga komoditas ekspor utama di kawasan tersebut, terutama minyak mentah.

Sejalan dengan hal ini, sebuah organisasi sosial bernama Save the Children, mengungkap bahwa 600.000 anak-anak di zona perang dapat meninggal karena kelaparan ekstrim pada akhir tahun ini dikarenakan kurangnya dana dan terhalangnya pasokan kebutuhan akibat perang.

Selain itu, akses yang tidak memadai membuat penduduk sekitar lebih memillih makanan yang murah dan padat energi yang tinggi lemak, seperti garam dan gula. Hal ini menyebabkan sebanyak 672 juta orang dewasa — lebih dari 1:8 — mengalami obesitas. Jumlah ini naik sebanyak 72 juta bila dibandingkan dengan data tahun 2014.

Baca Juga : Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Anda Sering Menahan Buang Angin?

Paul Winters, wakil presiden asosiasi dana internasional untuk pembangunan pertanian (IFAD), mengatakan untuk mengurangi kelaparan harus mengutamakan akarnya terlebih dahulu yaitu kemiskinan kronis.

"Itu membutuhkan data keberadaan mereka, apa kekurangan mereka, dan memastikan bahwa kita benar-benar melakukan investasi yang transformatif," ungkapnya.