Kertas Berubah Warna Menjadi Kuning , Ini Penjelasan Ilmiahnya

By Loretta Novelia Putri, Senin, 24 September 2018 | 15:40 WIB
kertas buku berubah warna akibat udara dan sinar matahari. (Nando Castoldi/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Apakah Anda menyadari ketika Anda membuka buku atau dokumen yang sudah berumur, warna kertas sudah berubah menjadi kuning atau cokelat? Apa yang menyebabkan hal tersebut?

Menurut professor kimia, Susan Richardson dari University of South Carolina, perubahan warna pada kertas ini disebabkan karena peristiwa oksidasi. Kertas memiliki komponen, yang bila terkena udara secara terus menerus akan membuatnya berubah menjadi kekuningan.

Baca Juga : Menopang Bongkahan Es Antartika, Ide Baru Atasi Dampak Perubahan Iklim

Seperti yang kita ketahui, kertas terbuat dari batang pohon. Sel batang pohon sendiri terdiri atas beberapa molekul, dua di antaranya adalah selulosa dan lignin. Selulosa adalah zat yang bertugas untuk menyusun dinding sel pada batang pohon. Sedangkan lignin bertugas untuk membantu pohon berdiri tegak dan keras.

Tidak hanya menyusun dinding sel, selulosa juga memberi warna putih pada kertas. Semakin banyak kandungan selulosa, semakin putih warna kertas yang dihasilkan. Berbeda dengan kandungan lignin, lignin pada kertas akan membuat struktur molekulnya berubah, terutama pada saat terpapar cahaya dan udara secara terus menerus.

"Lignin merupakan polimer, artinya ia tersusun dari sejumlah molekul yang sama dan diikat bersama. Dalam kasus lignin, satuan pengulangan itu adalah alkohol yang terdiri dari oksigen dan hidrogen, juga atom karbon," ucap Richardson seperti dikutip dari Live Science pada Senin (24/9/2018).

Molekul oksigen memecah ikatan yang menahan alkohol dan bersama-sama menciptakan wilayah molekuler yang disebut kromofor. Kromofor dalam bahasa Yunani berarti pembawa warna, yang mencerminkan panjang gelombang cahaya tertentu yang dilihat mata sebagai warna.

Menurut Richardson, saat ini banyak produsen kertas yang mencoba menghilangkan lignin lewat proses pemutihan. Semakin banyak lignin yang hilang, maka akan semakin lama kertas bertahan dengan warna putih.

Baca Juga : Berencana Mengunjungi Kuil Thailand? Etika Ini Wajib Diperhatikan

Selain itu, Richardson juga mengatakan bahwa buku-buku yang dikoleksi bisa tetap awet asalkan buku tersebut tidak terpapar udara (oksigen) dan cahaya matahari terlalu lama.

"Oksigen adalah musuh untuk buku. Simpan buku dalam kotak tertutup rapat dan ganti oksigen dengan nitrogen, argon, atau gas lembam lainnya. Selain oksigen, sinar matahari juga mempercepat proses oksidasi," tambah Richardson.

Metode penyimpanan ini tidak hanya berlaku bagi buku, namun juga dokumen-dokumen penting lainnya yang menggunakan kertas sebagai bahan dasar. Termasuk dokumen-dokumen bersejarah.