Nahas, Harimau Sumatra Ditemukan Mati Tergantung di Pinggir Jurang

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 27 September 2018 | 10:58 WIB
Tim BBKSDA melakukan pembedahan pada harimau malang yang ditemuka mati di pinggir jurang. (Idon Tanjung/Kompas.com)

Nationalgeographic.co.id – Pada Selasa (25/9) lalu, seekor harimau Sumatra yang terjerat perangkap buatan manusia di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, berhasil lolos atas usahanya sendiri tanpa bantuan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

“Kami awalnya menerima laporan pukul 10.30 WIB sehingga tim Rescue dari Resort Petai Kuansing bergerak ke lokasi untuk melakukan pengamanan dengan jarak tempuh sekitar satu setengah jam,” papar Mulyo Hutomo, Kepala Bidang (Kabid) Wilayah I BBKSDA Riau, dilansir dari Kompas.com.

Namun, saat tiba di lokasi, harimau tersebut sudah tidak ada. Petugas hanya menemukan bekas cakarnya saja di sekitar perangkap – diduga sebagai usahanya untuk melepaskan diri. Mereka pun berencana melanjutkan penyisiran keesokan harinya.

Baca Juga : Ikan Lentera Dapat Sebarkan Parasit ke Paus Sperma, Bagaimana Caranya?

Sayangnya, pada Rabu (26/9), petugas justru menemukan harimau Sumatra yang berhasil lolos itu, mati tergantung di pinggir jurang di kawasan hutan Suaka Margasatwa Rimbang Baling, Riau.

Menurut Kompas.com, tubuh hewan buas itu sudah dipenuhi lalat. Kondisi tubuhnya berada di pinggir jurang dengan tali membelit pinggangnya.

"Diperkirakan harimau berhasil meloloskan diri dari jerat. Namun tali jerat tersangkut di semak dan membelit pinggangnya sehingga menggantung di tepi jurang dan membuatnya mati," papar Suharyono, Kepala BBKSDA Riau.  

Baca Juga : Gajah Terjerat Perangkap, Perawatannya Terkendala Medan yang Sulit

Petugas kemudian membawa bangkai harimau berusia empat tahun tersebut ke klinik satwa BBKSDA Riau di Pekanbaru. Setelah diperiksa lebih lanjut, harimau betina tersebut ternyata sedang hamil.

"Dari hasil nekropsi ditemukan sepasang anak di perutnya. Keduanya sudah mati, karena tali jerat melilit di antara pinggang dan perutnya," papar Hutomo.

Dia mengaku belum mengetahui berapa usia sepasang anak dalam kandungan induk harimau tersebut. Sebab, tim medis satwa saat ini masih mencari penyebab kematian satwa dilindungi itu. Setelah selesai melakukan penelitian, bangkai harimau akan segera dikuburkan.