Setelah Gempa Berkekuatan 7,7, Sulawesi Tengah Diterjang Tsunami

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 28 September 2018 | 23:34 WIB
Pusat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah. (Twitter @infobmkg)

Nationalgeographic.co.id - Sekitar pukul 20.30 WIB, video mengenai peristiwa tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, tersebar di media sosial dan aplikasi pesan seperti WhatsApp. Dalam video tersebut, terlihat gelombang tsunami menerjang wilayah sekitar pantai Palu. 

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, telah terjadi tsunami di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter.

Tsunami diperkirakan sampai ke daratan pada pukul 17.22 WIB atau 18.22 WITA.

Baca Juga : BREAKING NEWS: Gempa 7,7 Guncang Donggala, Sulawesi Tengah

Sebelumnya, pada pukul 18.02 WITA, gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang wilayah Donggala.

Sesaat setelah gempa, BMKG telah mengumumkan peringatan dini tsunami. Sekitar 30 menit kemudian -- tepatnya pada pukul 17.36.12 WIB atau 18.36.12 WITA -- peringatan tsunami tersebut diakhiri dengan pertimbangan air naik semakin surut.

"Peringatan tsunami telah kami keluarkan sekitar lima menit setelah kejadian gempa. Terpantau dari saksi mata di lapangan, ketinggian muka air laut mencapai 1,5 meter," kata Dwikorita.

"Namun, kemudian setelah kita pantau, tsunami datang, air naik semakin surut. Dengan surutnya air yang teramati, maka peringatan dini tsunami kami akhiri," sambung dia.

Baca Juga : Pesawat Boeing 737-800 Air Niugini Jatuh, Seluruh Penumpang Selamat

Korban meninggal dan bangunan rusak akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah tersebut tidak dapat dihindari. 

"Gempa tsunami menimbulkan korban jiwa. Laporan sementara, terdapat beberapa korban yang meninggal karena tertimpa bangunan roboh. Jumlah korban dan dampaknya masih dalam pendataan," papar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dilansir dari Kompas.com.

Ia menambahkan, kondisi di Palu dan Donggala saat ini gelap gulita karena jaringan listrik terputus. Jalur komunikasi pun tidak dapat beroperasi.