Suku Maya Menjadikan Puma dan Jaguar Sebagai Hewan Peliharaan

By Loretta Novelia Putri, Senin, 8 Oktober 2018 | 12:00 WIB
Tulang puma ditemukan di makam perempuan di kota Maya kuno ()

Nationalgeographic.co.id - Sebuah makam ditemukan di kota Maya Kuno, Copan, di Honduras. Makam tersebut diketahui milik seorang perempuan muda. Temuan ini berhasil mengungkap sisi lain dari kehidupan peradaban di Mesoamerika pada masa lalu.

Peneliti menemukannya terkubur dalam posisi duduk bersila dan dikelilingi oleh tulang-tulang hewan berukuran cukup besar. Ada dua tulang rusa dan buaya yang terbaring di sampingnya. Namun, yang paling mengesankan adalah kerangka puma yang masih lengkap.

Baca Juga : Lebih dari Seribu Jenazah Ditemukan di Bekas Benteng Pertahanan ISIS

Penemuan ini menambah bukti bahwa masyarakat Mesoamerika di masa lalu memang memelihara hewan liar. Sebelumya, arkeolog juga sudah beberapa kali menemukan sisa-sisa kerangka kucing besar dan hewan lain di Mesoamerika.

Budaya Mesoamerika kuno sendiri diketahui menggunakan hewan liar seperti puma dan jaguar untuk berbagai tujuan, termasuk dalam menampilkan status dan kekuasaan secara simbolis, sebagai subjek pengorbanan ritual, dan produk daging atau kerajinan.

Dengan temuan ini, para ahli mendapatkan bukti bahwa hewan liar juga ditangkap untuk dipelihara atau diperdagangkan secara rutin di Mesoamerika.

"Penemuan tulang di situs Maya Copan menjadi bukti dari penangkapan dan jaringan perdagangan yang luas," ucap Nawa Sugiyama seorang arkeolog dari George Mason Univesity di Virginia, dilansir Live Science, Rabu (12/9/2018).

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE, Rabu (12/9/2018), dituliskan bahwa tim sudah menganalisis sampel hewan liar yang didapat dari penggalian lima situs ritual di kota Maya Copan, Honduras.

Tim melakukan analisis isotop pada tulang dan gigi puma, jaguar, rusa, dan hewan lain untuk menentukan pola makan dan asal geografis hewan.

Beberapa spesimen kucing besar yang diuji, termasuk puma dan jaguar, memiliki tingkat asupan C4 yang cukup tinggi. Asupan C4 adalah molekul yang mengandung karbon umum di tanaman pertanian seperti jagung yang ditanam di perkebunan.

Analisis tersebut menunjukkan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh hewan-hewan tersebut sama seperti yang dimakan oleh manusia. Artinya mereka ditangkap tidak hanya untuk tujuan ritual saja, tetapi juga untuk dijinakkan dan dipelihara di dalam kandang.

Baca Juga : Faktor D, Karakteristik yang Dimiliki Orang-orang Berkepribadian Gelap

Pada tulang lain yang ditemukan di lokasi yang sama, ahli menemukan adanya kandungan C3 yang kaya. C3 adalah molekul yang umum ditemukan di tumbuhan liar di wilayah tersebut.

Ahli mendunga, masyarakat Copan telah mengurung kucing besar di kandang kemudian membunuh mereka dalam acara perburuan.

Penemuan tersebut menjadi studi yang menarik karena mengkonfirmasi penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa jaringan perdagangan hewan di Mesoamerika kuno lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya.