Kerangka Mukawaryu di Jepang Berhasil Dirakit Untuk Pertama Kalinya

By Nesa Alicia, Selasa, 9 Oktober 2018 | 14:23 WIB
Ilustrasi Mukawaryu semasa hidup. (H. Harder)

Nationalgeographic.co.id - Kerangka dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan di Jepang telah dirakit untuk pertama kalinya. Reptil yang dijuluki "Mukawaryu" ini berusia 72 juta tahun. Mukawaryu ditemukan di dalam deposit laut yang berasal dari zaman akhir kapur.

Kerangka sepanjang 26 kaki atau sekitar delapan meter ini telah diidentifikasi sebagai dinosaurus berparuh bebek. 

Hewan ini tumbuh subur di Eurasia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Antartika pada 100 juta hingga 66 juta tahun yang lalu. Kerangkanya pun ditemukan di Hobetsu, pulau utara Jepang, Hokkaido oleh tim peneliti dari Museum Universitas Hokkaido dan Museum Hobetsu.

Baca Juga : Kacamata Pintar Bagi Penderita Tuna Rungu yang Ingin Menonton Pertunjukan Teater

Sebagian besar tulang-tulang tersebut telah diidentifikasi, dan hasil dari penggabungan kerangka dapat menyajikan sebuah gambaran yang lebih akurat dari anatomi dinosaurus tersebut. 

Kerangka ini pertama kali terungkap pada tahun 2017 dan didefinisikan sebagai kerangka yang lengkap karena mengandung lebih dari 50 persen tulang. Kini, diperkirakan 60 persen tulang telah diidentifikasi dan 80 persen keseluruhan kerangka telah ditemukan.

Kerangka lengkap (Hokkaido University)

Meskipun ini merupakan kerangka paling lengkap di Jepang, tetapi kerangka ini bukan yang paling lengkap di dunia. Beberapa spesimen memiliki 90 persen kerangka yang berhasil diidentifikasi.

Sejumlah besar tulang tengkorak tersebut telah disatukan sebagai tulang dari bahu, kaki depan, pinggul, kaki belakang, dan tulang belakang.

Profesor Yoshitsugu Kobayashi, salah satu dari tim peneliti mengatakan bahwa masih banyak tulang dan fosil yang belum dikenali sehingga harus dipulihkan terlebih dahulu. 

Baca Juga : Lubang Kecil Misterius dengan Api Menyembur Setinggi 3,6 Meter

"Kami akan terus meneliti Mukawaryu dan menganalisis tulangnya, serta menguraikan lebih lengkap informasi hewan ini," ujarnya. 

Selain itu, para peneliti juga berharap dapat memperjelas posisi sistematisnya, menentukan spesies terkait dan ekologi lingkungan tempat tinggalnya.

Dinosaurus berparuh bebek atau hadrosaurs, diperkirakan berjalan dengan menggunakan kaki belakang dan ekornya digunakan sebagai keseimbangan. Namun, mereka juga diyakini berjalan dengan keempat kakinya saat makan dan minum.

Hadrosaurs diperkirakan berukuran panjang dengan kisaran 10 hingga 65 kaki (tiga sampai 20 meter) dan memiliki paruh seperti tanduk ompong serta ratusan gigi dalam rahang mereka untuk menghancurkan makanan. 

Penelitian menunjukkan bahwa hadrosaurs memiliki bantalan yang mirip dengan kaki unta. Mereka juga dipercaya akan bermigrasi untuk bereproduksi.

Tengkorak kepala Hadrosaurs. (Hokkaido University)