Salah Satu Pulau di Jepang Menghilang Akibat Tertelan Gelombang

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 6 November 2018 | 11:17 WIB
Pulau Kunashir, bagian dari pulau Kuril. (gyro/iStockphotos)

Nationalgeographic.co.id – Mungkin Anda tidak pernah mendengar tentang Esanbe Hanakita Kojima, pulau kecil di Jepang. Namun, nama ini kemudian menjadi berita utama setelah pulau Esanbe Hanakita Kojima menghilang ke laut.

Kombinasi angin dan hanyutnya es diduga menjadi penyebab tenggelamnya pulau tersebut di bawah gelombang.

Terakhir kali diukur pada 1987, Esanbe Hanakita Kojima berdiri 1,4 meter di atas permukaan laut. Meskipun ukurannya kecil, namun pulau ini sangat penting. Sebelum menghilang, ia menjadi penanda tepi barat dari rantai pulau yang mengalami sengketa. Jepang menyebutnya sebagai Teritori Utara sementara Rusia memanggilnya Pulau Kuril.

Dengan tenggelamnya Esanbe Hanakita Kojima, maka wilayah Jepang menyusut sekitar setengah kilometer. Diketahui bahwa Esanbe Hanakita Kojima berjarak 500 meter di lepas pantai Sarufutsu, sebuah desa di tepi pulau Hokkaido.

Baca Juga : Studi: Cuaca Tak Normal dan Mematikan Akan Meningkat Hingga 50 Persen

Selama beberapa waktu, hilangnya pulau tersebut tidak disadari banyak orang. Ketika penulis Hiroshi Shimizu mengungi Sarufutsu untuk melakukan riset tentang ”pulau-pulau tersembunyi”, barulah Jepang menyadari bahwa Esanbe Hanakita Kojima telah hilang.

Selain Esanbe Hanakita Kojima, ada pulau lain yang juga tertelan laut tahun ini. Bulan lalu, Pulau Timur di Hawaii mengalami hal serupa.

Dalam kasus Pulau Timur, ia hilang akibat permukaan laut bergelombang yang disebabkan oleh Badai Walaka nan ganas. Sementara pada Esanbe Hanakita Kojima, hilangnya pulau tersebut berkaitan dengan erosi. Perubahan kondisi cuaca juga mungkin berperan dalam menghilangnya pulau Esanbe Hanakita Kojima.

Baca Juga : Berbahaya Bagi Karang, Republik Palau Larang Penggunaan Tabir Surya

Naiknya permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim memang membuat pulau-pulau kecil terancam. Angin dan gelombang juga menjadi ancaman.

Para ilmuwan khawatir tentang potensi dampak peningkatan aktivitas badai dan erosi di beberapa pulau yang membantu melindungi pantai daratan dan cuaca.

Saat ini, penjaga pantai sedang mengunjungi pulau Jepang tersebut untuk membuktikan apakah ia benar-benar hilang—beberapa pihak mengatakan itu mungkin sudah ada di bawah air selama beberapa waktu. Penduduk setempat sendiri menghindari daerah sekitar pulau karena ditandai sebagai karang bawah laut di peta.