Kurang Tidur Dapat Membuat Tubuh Anda Dehidrasi, Mengapa Begitu?

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 8 November 2018 | 13:12 WIB
Kurang tidur berpengaruh pada kadar hidrasi tubuh. (IvonneW/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Kita tahu bahwa tidur sangat penting bagi kesehatan. Baru-baru ini, peneliti menemukan manfaat lain dari tidur malam yang cukup: yaitu menghindari dehidrasi.

Sebuah studi terbaru menyatakan bahwa tidur kurang dari enam jam dapat membuat tubuh tidak terhidrasi dengan baik. Menurut hasil penelitian, orang-orang yang tidur enam jam atau kurang, memiliki urine yang lebih pekat. Mereka juga memiliki risiko dehidrasi 16-50 persen lebih tinggi dibanding orang-orang yang mendapat tidur selama delapan jam.

Baca Juga : 4 Mitos Diet yang Dinilai Berbahaya Dalam Mengurangi Berat Badan

Untuk menemukan hasil studi ini, para ilmuwan melacak kembali ke sistem hormonal tubuh yang mengatur hidrasi. Mereka fokus kepada hormon vasopressin yang dilepaskan tubuh saat tidur untuk mengatur tingkat cairan—terutama menghambat produksi urine.

“Jika bangun lebih awal, Anda mungkin kehilangan ‘jendela’ di mana hormon vasopressin dilepaskan lebih banyak. Dan itu akan mengganggu hidrasi tubuh,” kata Asher Rosinger, peneliti dari Pennsylvania State University yang terlibat dalam studi.

Jadi, vasopressin memiliki fungsi yang penting: ia memastikan tubuh kita tidak kehilangan banyak air saat tidur. Faktanya, hormon ini dapat menarik air dari urine kembali ke dalam tubuh.

Apabila kita tidak tidur cukup lama, jumlah vasopressin yang dilepaskan akan lebih sedikit dan itu menyebabkan dehidrasi.

Baca Juga : Benarkah Usia Kehamilan Berhubungan dengan Risiko Kanker Payudara?

Dehidrasi sendiri diketahui memiliki beberapa dampak negatif, mulai dari memengaruhi mood dan tingkat kognitif, fungsi ginjal dan performa fisik.

Studi terbaru ini menganalisis lebih dari 25 ribu orang dewasa di Tiongkok dan AS. Mereka ditanya tentang kebiasaan tidurnya dan diambil sampel urine untuk mencari biomarker yang terkait dengan hidrasi. Vasopressin tidak diukur, tetapi indikatornya (seperti kadar air dalam urine) lah yang diteliti.

Hasilnya menunjukkan bahwa tidur dan level hidrasi dapat memengaruhi satu sama lain. “Efeknya mungkin berputar. Bisa jadi waktu tidur seseorang memengaruhi status hidrasinya. Namun, jika orang tersebut mengalami dehidrasi, itu juga akan memengaruhi tidurnya. Menarik untuk mempelajari hubungannya lebih lanjut,” papar Rosinger.