Peristiwa Unik, Hyena dan Macan Tutul Berbagi Mangsa Hasil Buruan

By Loretta Novelia Putri, Rabu, 14 November 2018 | 15:05 WIB
hyena dan macan tutul sedang berbagi mangsa hasil buruan ()

Nationalgeographic.co.id - Predator akan saling memangsa, bahkan berebut makanan. Itu adalah hal yang biasa terjadi di alam liar. Namun, apa jadinya jika ada predator yang justru berbagi makanan?

Peristiwa tersebut terjadi di Cagar Alam Sabi Sand, Afrika Selatan. Pemandangan tidak biasa terlihat di sana: seekor hyena dan macan tutul justru berbagi makanan hasil buruan mereka.

Baca Juga : Antibiotik dan Ancaman Bakteri Super Kebal yang Akan Membunuh Manusia

Awalnya, seekor macan tutul betina lah yang berhasil membunuh seekor nyala--antelop bertanduk spiral. Tak lama kemudian, hyena datang ke arahnya. Kedua pemangsa tersebut pun saling berbagi daging nyala yang sudah tewas.

Hyena melahap dan menelan potongan besar daging nyala tersebut secepat mungkin. Tidak ingin kalah dari hyena, macan tutul pun mengikutinya.

Fenomena tidak biasa tersebut pertama kali dilihat oleh Tristan Dicks, penjaga satwa liar di sana. Kemudian, Dicks merekam dan menggunggahnya dalam WildEarth safariLIVE.

Peristiwa berbagi makanan ini menunjukkan kompromi mengejutkan antara dua predator puncak.

"Keduanya memiliki lebih banyak keuntungan dengan berbagi mangsa daripada berjuang untuk mendapatkannya seorang diri," ucap Guy Balme, direktur senior program macan tutul di Panthera, organisasi konservasi kucing liar. 

Balme menambahkan, tindakan mereka ini sama-sama menguntungkan. Di satu sisi, tidak masuk akal bagi macan tutul untuk bertarung dengan hyena karena ia pasti akan terluka. 

Sementara itu, bagi hyena sendiri, adanya macan tutul membuatnya mendapatkan makanan secara gratis. Hal inilah yang membuat predator itu bisa menoleransi keberadaan macan tutul.

Baca Juga : Tes DNA Berhasil Identifikasi Mumi Tertua Leluhur Suku Asli Amerika

Selain sebagai bentuk kompromi, pemandangan tersebut juga menunjukkan adanya interaksi sosial para predator. Selama ini, diketahui bahwa macan tutul merupakan hewan penyendiri atau soliter.

"Macan tutul ini menunjukkan kepada kita bahwa ia jauh lebih sosial daripada yang diasumsikan selama ini. Hanya di tempat seperti Sabi Sand, macan tutul sangat toleran terahadap kendaraan, kita bisa melihatnya dengan interval interaksi mereka," kata Balme.