Hidup Tanpa Stres Selama Seminggu, Beberapa Hal Ini Akan Terjadi pada Anda

By Nesa Alicia, Senin, 12 November 2018 | 10:47 WIB
(Tutye)

Nationalgeographic.co.id - Setiap orang pasti pernah mengalami stres akibat tekanan yang datang secara bertubi-tubi. Sebuah penelitian dari Health, Safety, and Environment (HSE) menunjukan bahwa lebih dari setengah juta orang di Inggris mengalami stres yang berkaitan dengan pekerjaan.

Sedangkan menurut penelitian dari Bupa Health Clinic, 59 persen atau sekitar 28 ribu orang mengakui bahwa mereka merasakan stres selama satu bulan. Hal ini tentu berbahaya bagi kondisi tubuh. 

“Stres adalah cara tubuh kita menanggapi segala jenis permintaan atau ancaman,” kata Dr. Kim Glass, dokter umum dari Bupa Health Clinics.

Baca Juga : Mirip Alien, Suku Mangbetu Mengubah Kepala Mereka Menjadi Memanjang

Dr. Glass menambahkan bahwa stress sebenarnya dapat membantu kita dalam menghadapi tantangan. Namun jika stres muncul secara berlebihan, maka akan merusak dan membahayakan kondisi tubuh.

Tidak hanya itu, stres juga dapat berdampak negatif pada pola tidur, diet, dan kesehatan mental.

Dilansir dari Irish Examiner, Senin (12/11/2018), Dr. Glass menjabarkan beberapa dampak postif yang akan terjadi, baik secara fisik maupun mental bila kita hidup tanpa stres selama seminggu. 

Tidur lebih cukup

Sebagian besar orang yang mengalami stres juga akan mengalami kesulitan tidur. Hal ini terjadi karena stres menyebabkan hyperarousal, gangguan tidur, dan mimpi buruk. 

Akibatnya, saat bangun tidur, seringkali tubuh tidak lagi segar dan mudah lelah menjelang siang hari. Bila dibiarkan dalam waktu yang lama, hal ini dapat berbahaya bagi kesehatan. Karena kurang tidur dapat menimbulkan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.

Jika penderita tidur tanpa memikirkan sesuatu yang dapat membuat stres, mereka akan tidur lebih nyenyak dan bangun dengan tubuh yang segar. 

Kurang tidur dapat berdampak pada kesulitan belajar. (kasinv/Getty Images/iStockphoto)

Pola makan menjadi lebih baik

Ketika sedang mengalami stres, biasanya penderita akan beralih pada makanan manis atau makanan yang mengandung lemak tinggi. Saat berada dalam tekanan, otak akan mengontrol kita untuk makan makanan yang dapat menyenangkan hati dan pikiran. Karena itu, penderita stres sering mengonsumsi makanan yang memberikan ketenangan, seperti coklat. 
 
Namun, saat tidak merasa tertekan, penderita akan sadar dan lebih memilih untuk menyajikan makanan sehat sehingga pola makan menjadi sehat, lebih teratur dan lebih bergizi. 
 
 
Stres dapat mengakibatkan ketegangan yang berdampak pada gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Berbeda halnya bila penderita bebas stres, mereka dapat berpikir lebih jernih, membuat keputusan yang tepat dan memiliki pandangan yang lebih positif tentang apa yang terjadi di sekitar.
 
Meningkatan produktivitas
 
Cobalah untuk tidak stres selama seminggu, maka hal ini dapat meningkatkan produktivitas seseorang. Penderita akan lebih mudah menyelesaikan tantangan dan semakin siap untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan. 
 
Dr Glass juga memberikan beberapa tips untuk mengendalikan stres, yaitu:
 
Meditasi dan yoga
 
Meditasi dapat membantu Anda mengurangi stres dan menghilangkan pikiran yang membuat gelisah. Selain itu, yoga dan meditasi dapat membuat Anda lebih tenang dan membantu untuk menenangkan pikiran.
 
Mengurangi alkohol dan kafein 
 
Biasanya ketika sedang stres, penderita memilih untuk mengonsumsi alkohol atau minuman yang mengandung kafein seperti kopi. Padahal keduanya dapat membuat kondisi tubuh menjadi lebih buruk.
Olah raga pagi di kawasan Senayan (R Sumayku/National Geographic Indonesia)
 
Meluangkan waktu untuk hal yang disukai 
 
Saat merasa stres, penderita cenderung mengabaikan hal-hal yang disukainya. Padahal kegiatan yang menyenangkan dapat membuatnya menjadi lebih baik dan melupakan sedikit stres nya.  
 
Luangkan waktu untuk aktivitas fisik
 
Aktivitas fisik seperti berlari, berenang atau olahraga lainnya dapat membantu menyegarkan tubuh dan pikiran Anda.