Ilmuwan: Pneumonia Akan Membunuh 11 Juta Anak-anak Pada 2030

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 12 November 2018 | 17:35 WIB
Dokter merawat pasien anak yang terinfeksi pneumonia. (Sia Kambou/AFP)

Nationalgeographic.co.id – Menurut para ahli kesehatan, pneumonia akan membunuh 11 juta anak pada 2030.

Sementara pada negara-negara maju, infeksi paru-paru menyerang orang dewasa, di negara berkembang, anak-anak lah yang menanggung beban tersebut. Ratusan ribu dari mereka meninggal akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah tersebut.

Lebih dari 880 ribu anak-anak—kebanyakan berusia di bawah dua tahun—meninggal akibat pneumonia pada 2016.

Baca Juga : Antibiotik dan Ancaman Bakteri Super Kebal yang Akan Membunuh Manusia

Analisis terbaru dari John Hopkins University dan Save the Children berdasarkan ramalan tren menunjukkan bahwa lebih dari 10.800.000 anak berusia di bawah lima tahun akan menyerah pada penyakit ini di akhir dekade selanjutnya.

Lebih lanjut, beberapa negara yang akan menanggung beban tertinggi meliputi Nigeria dan India dengan total korban anak-anak sebanyak 1,7 juta, Pakistan 700 ribu, dan 635 ribu Republik Kongo.

Meski begitu, masih ada kabar baik. Studi yang dipublikasikan pada Hari Pneumonia Sedunia ini, menemukan fakta bahwa meningkatkan cakupan vaksinasi dan antibiotik serta memastikan nutrisi baik bagi anak-anak dapat menyelamatkan nyawa mereka hingga 4,1 juta jiwa.

Baca Juga : Rutin Mengonsumi Ikan Terbukti Efektif Melawan Asma, Benarkah?

Pneumonia sendiri merupakan peradangan di paru-paru yang mungkin muncul melalui infeksi virus atau bakteri. Penyakit ini dapat disembuhkan jika diketahui dari awal dan apabila sistem kekebalan tubuh pasien cukup baik.

Namun, sayangnya, di seluruh dunia, pneumonia menyerang anak-anak yang lemah karena kekurangan gizi. Ia membunuh lebih banyak balita setiap tahunnya dibanding malaria, diare, dan campak.