Kemurnian Air Minum Kemasan Plastik dalam Ancaman Mikroplastik

By Vinsensia Pintaria, Selasa, 13 November 2018 | 13:12 WIB
(corners74/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Air minum kemasan sudah menjadi "sahabat" manusia sejak puluhan tahun yang lalu, khususnya Indonesia. Saat ini, sudah ada banyak industri yang menawarkan produk air minum kemasan dengan berslogan penggunakan mata air dari gunung yang alami dan memiliki cita rasa yang berbeda.

Air kemudian dikemas dalam botol plastik yang praktis, tapi kurang ramah lingkungan. Namun, semakin padatnya aktivitas manusia, produk air minum dalam kemasan ini pun semakin diminati oleh semua kalangan.

Baca Juga : Ini Batas Waktu Bermain Media Sosial Agar Tak Merusak Kesehatan Mental

Berdasarkan survey yang dilakukan kepada beberapa konsumen air mineral kemasan yang dilakukan oleh CBC Marketplace berjudul “Here’s What in Your Bottle Water”, tergambar alasan mereka lebih gemar mengonsumsi air kemasan.

“Karena air kemasan mineral itu praktis, aman dikonsumsi, dan memiliki cita rasa yang khas dibanding air minum yang berasal dari keran atau tap.”

“Saya tidak pernah minum air tap. Ya, saya percaya air kemasan lebih bersih.”

Melihat kondisi air bersih dan adanya krisis air di berbagai daerah di dunia, yang cukup memprihatinkan secara global, apakah benar jika air minum atau air mineral masih murni tidak terkontaminasi dan aman dikonsumsi?

CBC Marketplace melalui tayangannya membuktikan bahwa 30 dari 50 produk air mineral komersial di empat kota di Kanada positif mengandung partikel asing selain air. Partikel-partikel itu meliputi rambut manusia, debu, kain rayon, mikroplastik, dan Polyethylene Terepthalate (PET).

Baca Juga : Daftar 20 Negara Teraman di Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?

PET adalah plastik yang berasal dari kemasan botol plastik itu sendiri. Selain sebagai wadah, PET ternyata juga mengotaminasi air mineral di dalamnya. Bahkan, ditemukan jenis partikel plastik yang jauh lebih kecil di dalamnya.

“Itu dikarenakan pabrik air mineral memproduksi air mineral kemasan dari botol kaca dan botol plastik sekaligus. Jadi, plastik itu masuk saat proses pembuatan botol atau melalui udara,” ujar Spesialis Penjaga Kualitas Air Laboratorium McGill University, Natalie C.

Menanggapi isu ini, sebuah pameran pun digelar. Pameran ini berisi instalasi seni yang berasal dari botol plastik bekas kemasan air mineral berjumlah 12.000 botol. “Jumlah botol-botol itu sama dengan jumlah botol yang dibuang dalam waktu empat menit untuk kota Ontario saja.” ujar Reporter CBC Marketplace, David Common.