Nationalgeographic.co.id - Setelah menjalankan ibadah puasa satu bulan lamanya, Lebaran menjadi hari yang paling ditunggu-tunggu. Berbagai persiapan dilakukan salah satunya dengan menyajikan berbagai hidangan khas Lebaran mulai dari ketupat, opor, hingga kue kering.
Walaupun menggoda lidah, tetapi perlu diingat bahwa kandungan dalam makanan seperti karbohidrat atau lemak dapat menyebabkan penyakit terutama jika dikonsumsi berlebihan.
Baca Juga: Joging Dapat Memperpanjang Umur Anda, Lakukan Tips Berikut Untuk Memulainya
Oleh sebab itu, agar hidangan Lebaran yang disajikan lebih sehat, Anda dapat menyiasati cara masaknya dengan beberapa cara berikut:
1. Gunakan bagian daging yang lebih rendah lemak
Opor dan semur seringkali menjadi primadona saat lebaran, dengan bahan dasar pembuatannya adalah ayam atau sapi. Untuk menjaga asupan lemak, Anda sebaiknya memilih jenis daging yang rendah lemak.
Daging sapi disebut sebagai rendah lemak jika dalam 100 gram daging memiliki lemak total kurang dari 10 gram, lemak jenuh kurang dari 4,5 gram, dan kolestrol kurang dari 95 miligram.
Untuk daging sapi yang tergolong sangat rendah lemak, total lemaknya sebesar 5 gram, lemak jenuh sebesar 2 gram, dan kolestrom 95 miligram.
Jenis daging sapi rendah lemak biasanya has luar (sirloin) dan bagian paha belakang. Hindari bagian perut dan tulang iga sapi yang tinggi akan lemak.
Sementara itu, pada daging ayam, bagian yang tinggi lemak adalah bagian kulit dan daging yang berwarna gelap atau pada bagian paha dan sayap.
Dalam setiap 100 gram kulit ayam terdapat 41 gram lemak. Paha ayam mengandung 5,7 gram lemak apabila dimakan tanpa kulit, dan naik menjadi 11,2 gram apabila dimakan dengan kulit.
Untuk bagian sayap, satu buahnya mengandung 8,1 gram lemak jika disajikan tanpa kulit, dan meningkat menjadi 19,5 gram jika disajikan dengan kulit.
2. Gunakan bahan alternatif selain santan kental
Selain daging, santan juga sering digunakan dalam menu khas Lebaran. Ada dua jenis santan yakni santan kental dan santan encer. Santan kental diperoleh dari daging kelapa tua yang diparut dan hasilnya dicampur dengan sedikit air dan diperas hingga keluar sarinya. Hasil perasan pertama dan parutan kelapa tadi disebut santan kental.
Apabila parutan daging kelapa kembali dicampur air dan diperas maka hasil tekstur santannya tidak sekental yang pertama. Aroma dan rasanya juga berbeda. Inilah yang disebut santan ecer. Santan kental mengandung kalori sebesar 792 kkal yang sebagian besarnya berasal dari lemak, sementara santan ecer mengandung 400 kkal.
Walaupun sehat untuk digunakan, tetapi rasa santan ecer tidak akan segurih santan kental. Untuk mengakali gurihnya, Anda bisa mencampurkan susu rendah lemak atau susu skim.
3. Ganti jenis beras dalam ketupat
Terbuat dari beras putih yang dimasak dalam anyaman dan janur, ketupat menjadi makanan yang paling dikenal saat Lebaran. Agar bisa membuatnya menjadi lebih bergizi, Anda dapat mengganti berasnya menggunakan beras merah, beras cokelat, atau beras hitam.
Baca Juga: Mudik Lebaran, Perhatikan Lima Penyakit yang Kerap Menyerang Ini
Beras putih termasuk dalam jenis refined grain yang berarti dalam proses pembuatannya sudah menambah daya simpan dan memperbaiki tekstur beras. Namun, proses ini juga dapat membuat beras putih kehilangan zat besi, serat, dan sebagian besar vitamin B.
Sementara itu, jenis beras lain masih memiliki kandungan gizi yang lengkap karena melalui pemrosesan yang minim. Kandungan seratnya yang masih tinggi juga bisa membuat Anda jadi lebih cepat kenyang sehingga mencegah makan berlebihan di hari raya.
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Nathania Kinanti |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR