Alamsjah mengungkapkan bahwa saat itu ia mendapatkan sebuah mimpi untuk membangun rumah ibadah di atas bukit.
Pada tahun 1989, saat ia menuju ke Magelang, tempat keluarga istrinya tinggal, ia melihat pemandangan di sana sama persis seperti yang di lihatnya dalam mimpi.
"Saya berdoa sepanjang malam di sana dan saya mendapat wahyu bahwa saya harus membangun rumah doa di tempat itu," ujarnya. Satu tahun kemudian, pemilik tanah menawari lahan seluas 3.000 meter persegi di Rhema Hill.
Tempat ini dapat menjadi rumah ibadah bagi siapapun—termasuk umat Buddha, Hindu, Islam, Katholik, Kristen, maupun kepercayaan lainnya dengan berdoa sesuai dengan caranya masing-masing.
Baca Juga: Ciwidey, Wisata Alam Nan Asyik di Antara Gunung Api dan Kebun Teh Jawa Barat
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR