Nationalgeographic.co.id - Tak hanya kegiatan industri, kegiatan rumah tangga juga dapat menghasilkan limbah B3 dengan menggunakan benda-benda tertentu. Seperti yang diketahui, limbah B3 adalah akronim dari bahan beracun dan berbahaya. Bisa dikatakan bahwa limbah yang mengandung zat beracun dan berbahaya. yang tentunya dapat merusak lingkungan serta kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia.
Jika kita melihat dari Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Baca Juga: Aksi Spiderman Bersihkan Sampah Plastik di Pesisir Pantai Parepare
Biasanya limbah B3 ini dihasilkan dari kegiatan industri. Namun sebenarnya itu juga ada di sekitar kita. Tidak sedikit kegiatan atau benda di sekitar kita yang menghasilkan limbah B3 ini. Mari kita simak:
1. Batu baterai bekas
Kandungan logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, kadmium, nikel dan lithium yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia menjadikan batu baterai salah satu limbah B3.
Batu baterai bekas yang termasuk dalam limbah B3 ialah yang berukuran AA, AAA, C&D, baterai jam tangan, baterai lithium yang digunakan dalam telepon genggam, kamera digital, laptop serta barang elektronik lainnya, dan baterai yang dicas.
Sampah batu baterai disarankan untuk tidak dibuang di tempat pembuangan sampah umum karena akan mencemari tanah, air tanah, danau dan sungai.
2. Pestisida
Pestisida merupakan pembasmi hama yang mengandung limbah B3 karena terdiri dari bahan kimia berbahaya seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, klorin, sulfur, ferum, cuprum, merkuri, zinc dan arsenik. Bahan-bahan tersebut akan mencemari udara jika cairannya terbawa angin.
Penggunaan pestisida dari segi kesehatan, jika penggunaannya secara berlebih dapat menyebabkan leukemia pada manusia.
3. Hairspray
Hairspray kerap digunakan untuk menjaga rambut agar tertata rapi lebih lama. Namun, hairspray memiliki beberapa kandungan kimia berbahaya seperti polyvinylpyrrolidone yang berfungsi untuk mengeraskan rambut, polymer calledpolydimethylsiloxane yang berfungsi membuat rambut terangkat lebih lama, dan pytocalcious yang berfungsi meningkatkan jumlah mineral dalam akar rambut yang membuat rambut menjadi kaku.
Hairspray juga mengandung Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang digunakan untuk membuat aerosol. Jika terlepas ke udara, zat ini akan berkontribusi terhadap pemanasan global dengan terbentuknya emisi CO2.
4. Deterjen pakaian
Ini yang sering digunakan dalam kegiatan rumah tangga. Deterjen pakaian terkandung bahan-bahan kimia yang berbahaya seperti surfaktan, builder, filler dan aditif. Deterjen dapat mencemari lingkungan melalui busa yang dibuang melewati saluran air. Busa yang tidak mudah hilang ini dapat menurunkan proses pelarutan oksigen ke dalam air. Kondisi ini dapat membuat organisme di dalam air kekurangan oksigen dan dapat menimbulkan kematian.
Bahan surfaktan sendiri juga dapat menyebabkan permukaan kulit menjadi kasar hingga menghilangkan kelembaban alami.
Baca Juga: Limbah Domestik Penyumbang Terbesar Kritisnya Sungai di Jawa
5. Pembersih lantai
Pembersih lantai atau sabun pel mengandung bahan kimia berbahaya seperti Cresylic Acid, Ethoxylated Alcohol, Benzalkonium Chloride, Natrium Lauril Eter Sulfat, dan Sodium Laureth Sulfate (SLS). SLS dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit sensitif. SLS dapat dikenali dari baunya yang menyengat.
Mari kita perhatikan benda-benda yang tergolong limbah B3 di sekitar kita. Dengan meminimalisir penggunaannya, kita secara nyata ikut serta dalam kelangsungan hidup lingkungan dan makhluk hidup lainnya.
Source | : | Greeners.co |
Penulis | : | Aditya Driantama H |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR