Nationalgeographic.co.id—Apakah Anda tertarik untuk berwisata ke lokasi bencana tenaga nuklir terburuk di dunia? Pemerintah Ukraina mengharapkan demikian.
Menteri Kebudayaan Ukraina meminta kawasan bencana Chernobyl ditambahkan ke daftar situs warisan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini merupakan gelar bagi situs dengan signifikansi nilai alam dan budaya yang luar biasa. Lokasi tersebut kemudian ditetapkan sebagai kawasan lindung.
Tragedi yang dipicu oleh kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl telah diperingati untuk yang ke-35 kalinya pada 26 April tahun ini. Saat ini, pusat pengembangan nuklir tersebut sedang menjalankan sistem manajemen daruratnya.
Badan budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO, akan menentukan apakah situs Chernobyl itu layak ditetapkan sebagai kawasan lindung. Namun, seperti diberitakan The Science Times, Ukraina harus terlebih dahulu memulihkan Chernobyl ke inventaris nasional atas situs-situs bersejarah yang penting. Setelah itu barulah mereka bisa melanjutkan pengajuannya ke UNESCO.
Agar bisa dipertimbangkan untuk masuk Daftar Warisan Dunia, sebuah situs "harus memiliki nilai universal yang luar biasa," dan harus menampilkan setidaknya satu kualitas yang sesuai dengan kriteria pemilihan badan tersebut, menurut situs web UNESCO. Beberapa lokasi dalam daftar tersebut mewakili contoh menakjubkan dan unik dari kemegahan alam, seperti Taman Nasional Yosemite dan Yellowstone di Amerika Serikat; Teluk Hạ Long Vietnam; Great Barrier Reef Australia; dan Hutan Białowieża purba yang membentang di atas Rusia dan Belarusia.
Lokasi-lokasi lain, seperti Tembok Besar China, reruntuhan Chichén Itzá di Meksiko, dan kota Venesia di Italia, mendapat tempat di daftar tersebut karena kepentingannya dalam sejarah manusia serta keindahannya yang langka. Situs-situs dalam daftar tersebut memperoleh perlindungan hukum tertentu dan dapat menerima bantuan keuangan dari Dana Warisan DuniaWorld Heritage Fund untuk membantu pelestarian, menurut UNESCO seperti dilansir Live Science.
Agar sebuah situs memenuhi syarat untuk daftar UNESCO, situs itu harus terlebih dahulu ditambahkan ke daftar warisan budaya dan sejarah di negara asalnya. Oleksandr Tkachenko, Menteri Kebudayaan Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa kementeriannya awalnya berusaha untuk menambahkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang ditinggalkan dan bangunan di dekatnya ke daftar milik Ukraina tersebut. Namun, pejabat sekarang mempertimbangkan untuk memperluas proposal itu dengan mencakup seluruh zona Chernobyl tanpa pengecualian.
"Kami percaya bahwa menempatkan Chernobyl dalam daftar warisan UNESCO adalah langkah pertama dan penting untuk menjadikan tempat yang hebat ini sebagai tujuan unik yang menarik bagi seluruh umat manusia," kata Tkachenko kepada Reuters.
"Pentingnya zona Chernobyl terletak jauh di zona eksklusi Ukraina," kata Tkachenko. "Ini bukan hanya tentang peringatan, tapi juga sejarah dan hak-hak masyarakat."
Sebenarnya, kegiatan pariwisata sudah mulai booming di zona eksklusi tersebut. Salah satu kota di zona tersebut --Pripyat, rumah bagi sekitar 49.000 orang pada tahun 1986-- saat ini menjadi kota hantu pasca-apokaliptik. Rumah, sekolah, dan rumah sakitnya tidak berpenghuni dan direklamasi oleh tumbuhan dan satwa liar. Zona eksklusi atau pengecualian Chernobyl ini awalnya dibuka untuk pengunjung pada tahun 2010, dan gedung-gedung Pripyat yang menakutkan dan ditumbuhi tanaman liar dengan cepat menjadi tujuan populer bagi para fotografer dan yang disebut turis bencana.
Namun pariwisata Chernobyl benar-benar melejit setelah kesuksesan serial dramatis HBO tahun 2019, "Chernobyl", dengan pemandu di Ukraina melaporkan peningkatan pemesanan sebesar 30% pada tahun 2019 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Live Science sebelumnya melaporkan. Sekitar 124.000 turis mengunjungi Chernobyl tahun lalu, dan sekitar 100.000 di antaranya berasal dari luar Ukraina, seperti dlaporkan Agence France-Presse (AFP) pada 2020.
Para ilmuwan juga mengawasi Chernobyl, untuk melacak bagaimana satwa liar di zona eksklusi beradaptasi dengan tingkat paparan radiasi yang membuat zona tersebut tidak aman untuk tempat tinggal manusia. Hasilnya, beberapa temuan mereka ternyata positif.
Misalnya, survei terbaru menunjukkan bahwa serigala abu-abu (Canis lupus) berkembang biak di dekat Chernobyl, kemungkinan karena mereka memiliki banyak mangsa dan banyak wilayah yang tidak tersentuh manusia. Dan spesies langka kuda liar Asia yang dikenal sebagai kuda Przewalski (Equus ferus przewalskii) juga tumbuh subur di zona eksklusi, AFP melaporkan.
Chernobyl merupakan situs tempat terjadinya ledakan dari reaktor nuklir pada 26 April 1986. Kejadian ini disebut-sebut sebagai kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah mamusia.
Source | : | Reuters,AFP,Live Science,Science Times |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR