Profesor O'Connor mengatakan bahwa penemuan tersebut menunjukkan sejarah bersama yang lebih kuat dengan pulau tetangga, Timor, dari yang telah diketahui sebelumnya. "Lukisan Kisar merupakan gambar yang sangat mirip dengan yang ada di ujung timur Timor-Leste," ujarnya.
"Ciri khas seni di kedua pulau ini adalah ukuran manusia dan hewan yang sangat kecil, kurang dari 10 sentimeter. Dibalik ukuran mereka yang kecil itu, mereka makhluk yang sangat dinamis," jelas Profesor O’Connor.
Namun, kemiripan yang erat antara beberapa tokoh dan gambar yang dilukis pada drum logam—yang mulai diproduksi di Vietnam utara dan Tiongkok barat daya sekitar 2.500 tahun yang lalu dan diperdagangkan di seluruh wilayah—mengindikasikan tanggal yang lebih baru untuk beberapa lukisannya.
"Lukisan-lukisan ini mungkin mengumumkan pengenalan sistem simbolis baru yang didirikan sekitar dua ribu tahun yang lalu, menyusul pertukaran barang-barang prestise dan awal masyarakat hierarkis," katanya.
Sebuah makalah yang menggambarkan lukisan batu di lima situs yang ditemukan tersebut telah diterbitkan di Cambridge Journal of Archaeology.
Baca Juga: Sihir Senja di Kepulauan Banda dan Kampung-kampung Nasionalisnya
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR