Sebuah studi baru pada 2021 ini mendeskripsikan dan memberikan pemetaan rinci untuk area-area di Mars yang paling mungkin mengandung air es. Laporan hasil studi tersebut muncul telah terbit di jurnal Nature Astronomy pada Februari 2021.
Studi ini merupakan bagian dari proyek yang disebut Pemetaan Air Es Bawah Permukaan atau Subsurface Water Ice Mapping (SWIM). NASA mengatakan proyek SWIM ini menggabungkan 20 tahun data yang dikumpulkan oleh beberapa badan penjelajah Mars. Para peneliti di Planetary Science Institute di Tucson, Arizona, memimpin penelitian ini dengan dukungan dari Jet Propulsion Laboratory NASA di California.
Gareth Morgan adalah ilmuwan di Planetary Science Institute yang membantu memimpin penelitian ini. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir VOA, "Tujuan SWIM adalah menyediakan peta potensi endapan es yang terkubur untuk mendukung pemilihan lokasi pendaratan manusia."
Baca Juga: Pemandangan Indah di Planet Mars: Kawah Beku hingga Gunung Api Raksasa
Dia menambahkan bahwa es Mars adalah sumber daya penting yang dapat digunakan untuk banyak hal, termasuk menyediakan air minum bagi manusia, menanam tanaman untuk menghasilkan makanan, dan menghasilkan bahan bakar metana dan udara untuk bernapas.
“Tapi yang terpenting adalah menyediakan bahan bakar untuk perjalanan pulang ke Bumi,” ucap Morgan.
Sebelumnya, para peneliti juga telah bereksperimen dengan metode yang dapat menggunakan es air di Mars untuk menghasilkan bahan bakar serta oksigen.
Richard Davis, Assistant Director for Science and Exploration NASA, telah memimpin upaya untuk menemukan sumber daya di Mars sebagai persiapan untuk mengirim manusia ke Planet Merah itu. Dia mengatakan upaya mengidentifikasi sumber air di Mars ini juga dapat membantu pencarian kehidupan, yang kemungkinan akan ditemukan di dekat air. Menurutnya, upaya yang perlu dilakukan selanjutnya oleh para penjelajah manusia di Mars adalah memeriksa kondisi di bawah permukaan Planet Merah itu dan mencari tanda-tanda kehidupan mikroba di sana.
NASA mengatakan sebagian besar ilmuwan dan insinyur percaya bahwa es bawah permukaan yang paling terjangkau ada di bawah area kutub Mars di belahan bumi utara. Peta baru berpusat di area ini—di selatan kutub itu dan di utara ekuator-- karena mereka memiliki kondisi yang lebih menguntungkan bagi manusia. Pendaratan pesawat luar angkasa juga diyakini akan lebih mudah dilakukan di sana.
Baca Juga: Terdeteksi di Mars: Reaksi Kimia yang Menghadirkan Misteri Baru
Source | : | Nature,VOA |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR