Musim saat seseorang dilahirkan bisa jadi memengaruhi beberapa hal di kemudian hari, mulai dari penglihatan hingga kebiasaan makan bahkan performa kesehatan secara keseluruhan.
Suatu penelitian terbaru menunjukkan bahwa bayi-bayi yang lahir pada musim semi lebih berpotensi menderita anoreksia nervosa ketika dewasa. Kata peneliti Lahiru Handunnetthi dari Wellcome Trust Center for Human Genetics, "Ada semacam faktor risiko yang beragam sesuai musim kelahiran dan dapat dikaitkan dengan anoreksia."
Terbukti delapan dari setiap 100 orang yang lahir antara bulan Maret dan Juni mengalami anoreksia ini. Dengan demikian ada peningkatan risiko sebanyak 15 persen bagi mereka lahir selama bulan-bulan musim semi.
Hasil dari studi ini makin menegaskan studi sebelumnya yang sudah menyinggung mengenai kaitan serupa, yaitu antara kelahiran musim semi dan macam-macam gangguan, termasuk skizofrenia, multiple sclerosis dan bahkan diabetes tipe 1. Para peneliti melihat hubungannya dengan pengaruh lingkungan selama kehamilan atau di dalam beberapa bulan pertama kehidupan, meski mereka belum yakin saat itu.
Contohnya saja, sebuah studi dari tahun 2003 yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa bayi Afrika-Amerika yang lahir di musim panas dan gugur lebih kecil dibandingkan mereka yang lahir pada waktu lain. Riset yang dimuat dalam Ophthalmology Journal April 2008, yang menunjukkan ketidakmampuan untuk melihat dengan baik diderita paling banyak pada bayi yang lahir di bulan-bulan musim panas.
Pengaruh lingkungan dianggap memegang peranan kuat di baliknya. "Secara umum, faktor risiko tiap penyakit bisa disebabkan oleh lingkungan atau oleh genetik. Untuk faktor risiko genetik, Anda dilahirkan dengannya dan itu tidak dapat Anda ubah. Tapi dengan mengidentifikasikan faktor lingkunganlah, Anda dapat menemukan serta melakukan pencegahan," ujar Handunnetthi. (Sumber: LiveScience)
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR