Krisis di Mesir mulai berdampak pada sektor pariwisata negara tersebut setelah sejumlah operator wisata Eropa membatalkan kunjungan ke Mesir.
Sebuah penyelenggara wisata terbesar Eropa, TUI, dilaporkan telah membatalkan semua liburan yang telah dipesan oleh wisatawan asal Jerman ke Mesir hingga pertengahan September.
Pembatalan dilakukan setelah kekerasan di Mesir terus meningkat dan dikeluarkannya larangan bepergian ke Mesir oleh pemerintah Jerman.
Pesaing TUI, Thomas Cook, juga telah mengumumkan kebijakan serupa bagi wisatawan asal Jerman.
TUI yang juga beroperasi di Inggris dengan nama Thomson menyatakan "keselamatan pelanggan kami selalu menjadi prioritas nomor satu".
Meski ada larangan berwisata ke Mesir, tetapi untuk wisatawan Inggris yang berencana ke Laut Merah masih diizinkan pada saat ini.
Sementara Thomas Cook telah membatalkan semua kunjungan wisata baik itu di kawasan wisata Laut Merah hingga ke Kairo, Luxor, Gunung Musa dan Biara Saint Catherine.
Kementerian Luar Negeri Jerman dalam pengumuman resmi melarang kunjungan ke Mesir dengan meyebut "melihat situasi saat ini dan perkembangan yang tidak bisa diprediksi."
Para wisatawan terutama diminta menghindari Kairo dan kawasan utama wisata di Mesir seperti Luxor, Assuan dan Delta Sungai Nil.
Sektor pariwisata di Luxor sebelumnya juga telah menderita saat gejolak politik melanda negara dimulai saat Hosni Mubarak digulingkan.
Kunjungan ke kuil di Luxor terus menurun drastis.
Mereka yang saat ini masih tinggal di kawasan wisata Laut Merah, yang terletak delapan jam perjalanan dari Kairo, bisa bertahan karena situasi di sana dianggap masih tenang, kata kementerian luar negeri Jerman.
Dan wisatawan yang ingin kembali pulang diminta untuk mengubungi manajer wisata mereka.
Puluhan ribu wisatawan berkunjung ke kawasan wisata Laut Merah setiap tahunnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR