NLE Architects yang disponsori oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Heinrich Boell Foundation dari Jerman menjawab tantangan perubahan iklim. NLE mendesain Makoko Floating School atau Sekolah Mengambang Makoko.
Sekolah tersebut merupakan tahap pertama dalam tiga tahap pengembangan yang akan menjadi sebuah kompleks komunitas mengambang, lengkap dengan hunian mengambang. Proses ini sudah dimulai tahun lalu, Oktober 2012, dan rampung pada Februari awal tahun ini.
Makoko Floating School memanfaatkan bahan dan sumber daya lokal untuk menghasilkan bangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan juga mencerminkan budaya lokal. Seperti kayu yang digunakan sebagai bahan utama sebagai struktur, dukungan dan finishing bangunan sekolah.
Bentuk bangunan sekolah ini adalah segitiga, yang memiliki tiga lantai. Terdapat lantai dasar, lantai kedua, dan lantai ketiga; dengan luas paling kecil jika dibandingkan dengan kedua lantai lainnya. Ruang kelas rencananya ditempatkan pada lantai kedua. Lantai dasar digunakan sebagai tempat bermain. Semua ruang ini akan dikelilingi oleh tanaman hijau.
Lalu, Anda pasti bingung. Bagaimana bangunan ini dapat mengapung? Kuncinya, struktur ini beralaskan tong-tong plastik (plastic barrels). Meski tampak sederhana, tong tersebut mampu membuat struktur ini mengambang sekaligus menampung kelebihan air hujan dari sistem penampungan air hujan di atap.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR