Namun diakui oleh Rinto dan Neilson, kesempatan bertemu langsung dengan petenis atau pebasket agak sulit dilakukan. Menurut Rinto di ajang grand slam seperti Australia Terbuka, pada babak kualifikasi adalah waktu yang tepat untuk bisa menemui petenis-petenis papan atas dan mungkin dapat berfoto bersama, karena pada saat itu mereka sedang berlatih. Neilson menegaskan bahwa hal ini tidak mudah bisa dilakukan di ajang NBA, karena penjagaan yang begitu ketat terhadap tim-tim NBA yang berlaga.
Usai menyaksikan pertandingan, satu hal yang pantang dilewatkan: berwisata! Neilson mengunjungi museum NBA Hall of Fame di Springfield, Massachusetts, yang menyajikan informasi sejarah bola basket hingga keberadaannya sekarang. Di tiap kota di mana Neilson menonton pertandingan NBA, misalnya di Los Angeles, ia beranjangsana tempat-tampat wisata seperti Disneyland dan Universal Studios.
Bagi Andhika, selain menyaksikan laga tim idolanya, ketika di Liverpool ia juga merasa wajib mengunjungi Museum The Beatles dan Museum Maritim. Karena itulah yang semakin melengkapi pengalaman budayanya saat berwisata olahraga.
(Artikel ini telah dimuat NGT VOL.02 NO. 03)
Penulis | : | |
Editor | : | Fatimah Kartini Bohang |
KOMENTAR