Banyak warga Malaysia mendesak pemerintahnya dan para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan keras melawan Rusia, seperti sanksi ekonomi dan pemboikotan barang-barang dari Rusia, setelah para pemberontak pro-Rusia diduga menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines.
Sementara para pemberontak dan pemerintah Ukraina saling menyalahkan atas jatuhnya pesawat bernomor penerbangan MH17 dari langit Ukraina timur, dekat perbatasan Rusia, pemerintah Rusia dituduh tidak cukup berbuat untuk menjamin pihak-pihak berwenang mendapat akses yang memadai ke lokasi jatuhnya pesawat.
Sebagian besar kemarahan warga Malaysia terhadap Rusia muncul karena para anggota keluarga penumpang yang Muslim tidak dapat melakukan upacara pemakaman secepat mungkin, seperti yang diperintahkan dalam Islam. Dari 298 orang di dalam pesawat, 43 diantaranya merupakan warga Malaysia dan 12 orang dari Indonesia.
Pesawat jauh di wilayah yang dikuasai pemberontak, dan para separatis –yang dipersalahkan karena menembak jatuh pesawat oleh komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat– telah dituduh menghalangi para petugas darurat mendapatkan jenazah para korban.
Isu ini menyebabkan kemarahan mendalam di Malaysia, dengan munculnya banyak kecaman terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Bahkan para politisi, yang pada Jumat berhati-hati untuk tidak menyalahkan pihak-pihak tertentu, kelihatannya mulai kehilangan kesabaran.
“Teroris-teroris pro-Rusia tidak memperlakukan para korban MH17 dengan hormat. Putin berjanji pada PM Najib Razak bahwa ia akan membantu. Ia belum melakukannya,” tulis Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin di Twitter Minggu (20/7).
Banyak warga Malaysia menyerukan sanksi-sanksi ekonomi yang keras dan boikot internasional bagi barang dan jasa Rusia.
“Pemerintah kita dan seluruh dunia harus melakukan sesuatu terhadap kasus ini,” ujar Nur Zehan Abu Bakar, 27, yang bekerja di sektor pendidikan.
“Jika tidak, apa yang akan terjadi pada negara kita? Apa yang akan terjadi pada (Malaysia Airlines)? Untuk menunjukkan bahwa kita marah pada Rusia dan jika masih terus tidak membantu kita, saya rasa cara terbaik adalah semua warga Malaysia memboikot produk-produk Rusia.”
Charles Foo, seorang pensiunan, menyuarakan hal yang sama.
“Rusia negara yang besar. Kita negara kecil, jadi tidak akan berpengaruh banyak, kecuali semua negara di dunia berhenti membeli produk-produk mereka,” ujarnya.
Malaysia adalah salah satu mitra perdagangan utama Rusia di Asia Tenggara. Rusia juga merupakan pemasok kunci bagi militer Malaysia, mengirimkan 18 jet tempur Sukhoi untuk angkatan udara Malaysia dalam 10 tahun terakhir.
James Chin, profesor ilmu politik dari Monash University di Malaysia, mengatakan ia yakin sepertinya hubungan Rusia-Malaysia tidak akan terganggu secara serius sebagai akibat insiden tersbut, meski ia menambahkan bahwa banyak yang akan bergantung dari hasil investigasi resmi.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR