Menurut para peneliti, dusta putih justru dapat memperkuat sebuah hubungan. Tetapi alasan yang 'tepat' seperti apa maksudnya? Tergantung pada situasinya, kata Robin Dunbar, psikolog evolusioner di Oxford University, United Kingdom. Berdusta untuk menyembunyikan kesalahan Anda bukanlah salah satunya. Tipe dusta seperti inilah yang berbahaya, dikenal sebagai dusta antisosial, yang dapat merusak hubungan. Sebaliknya, berdusta demi melindungi perasaan orang lain dan dapat mempererat hubungan, disebut juga dusta pro-sosial atau dusta putih.
Berdusta di Facebook
Larry Rosen, profesor psikologi di California State university mengatakan bahkan di Facebook pun orang berdusta. Dusta virtual sama dengan dusta nyata, keduanya bisa dalam bentuk apapun.
"Yang menarik bagiku adalah tombol 'Like'," kata Rosen. Biasanya, orang yang 'menyukai' postingan seseorang di Facebook adalah wujud dari 'empati virtual'. Menekan tombol 'Like' adalah sesuatu yang mereka rasa harus mereka lakukan.
'Menyukai' sesuatu di Facebook yang sebenarnya tidak disukai, sama saja dengan berdusta. Misalnya ketika teman Anda bertanya, "Kau suka sepatu baruku?" Di saat seperti ini, Anda bisa saja menjawab yang sebenarnya bahwa Anda tidak suka. Namun, karena Anda takut menyakiti perasaan teman Anda, maka Anda berdusta.
"Menurut saya, kebanyakan orang berdusta karena lalai. Mereka mengunggah foto liburan mereka di sebuah tempat yang indah, tetapi tidak memberitahukan bahwa mereka mengalami malam yang tidak menyenangkan, dan bahwa mereka lelah dan uring-uringan," kata Rosen. "Dari belakang layar, kau sedang memutuskan kebenaran yang mana yang akan kau bagikan, dan yang mana yang kau sembunyikan."
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR