Kekhawatiran ebola sudah memasuki wilayah Inggris kini semakin tinggi setelah seorang penumpang perempuan yang baru tiba dari Afrika, tiba-tiba meninggal dunia setibanya di Bandara Gatwick, London, Minggu (3/8) malam.
Perempuan berusia 72 tahun itu tiba-tiba sakit lalu pingsan setelah turun dari sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Gambia yang tiba dari Sierra Leone. Tubuh perempuan itu dilaporkan basah kuyup karena berkeringat dan dia juga beberapa kali muntah.
Dia sempat dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
Beruntung, setelah serangkaian tes dilakukan terhadap perempuan itu, pihak rumah sakit memastikan dia tak terjangkit virus mematikan yang sejauh ini wabahnya sudah menewaskan 256 orang di Sierra Leone dan secara total membunuh 826 orang di seluruh Afrika barat sejak muncul pada Februari lalu.
Meski tak ditemukan virus ebola, tetapi pesawat yang baru tiba dari Afrika itu tetap dikarantina dan para petugas medis melacak orang-orang yang pernah memiliki kontak dengan penumpang perempuan yang sudah meninggal itu.
"Kami sudah mengatahui banyak orang meninggal dunia akibat ebola di Sierra Leone. Perempuan itu berkeringat dan muntah-muntah," kata seorang pekerja bandara soal dugaan kasus ebola di London ini. "Tim paramedis tiba untuk membantunya. Kemudian semua petugas berada di sana, kru tim darurat, petugas bandara dan imigrasi," tambah pekerja itu.
Pesawat yang membawa perempuan itu tiba dari ibu kota Sierra Leone, Freetown, salah satu negara Afrika barat dengan korban tewas akibat ebola tertinggi.
Pesawat itu pun singgah di ibu kota Gambia, Banjul sebelum mendarat di Bandara Gatwick, London setelah melakukan penerbangan selama lima jam.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR