Down Syndrome merupakan pengaturan kromosom alami yang telah menjadi bagian kondisi manusia sepanjang sejarah. Tak terbatas antara jenis kelamin, ras, maupun sosial-ekonomi. Meski demikian, masih banyak mitos atau sterotip palsu yang membayangi orang yang mengalami Down Syndrome.
Setiap tanggal 21 Maret, dunia merayakan hari Down Syndrome. Melalui peringatan ini, semua orang diajak untuk membela hak, dan kesejahteraan. Berikut fakta dan mitos tentang Down Syndrome:
Mitos: Down Syndrome adalah kondisi langka
Faktanya: Down Syndrome dikenal juga dengan trisomi 21. Kondisi ini disebabkan kelainan genetik yang terjadi pada kromoson 21. Di Inggris, kondisi ini terjadi pada sekitar 40.000 orang dengan perbandingan 1:1.000 kelahiran. Sedangkan di Amerika, satu dari 691 bayi lahir dengan Down Syndrome atau setara 400.000 orang.
Mitos: Orang dengan Down Syndrome tidak berumur panjang
Faktanya: Saat ini, orang dengan kondisi ini dapat hidup mencapai lebih dari 50 tahun. Penelitian mengungkap, kini orang down syndrom telah memiliki peningkatan kesadaran dan tingkat hidup lebih baik.
Mitos: Down Syndrome terjadi karena faktor keturunan
Faktanya: Kondisi ini down syndrome yang disebabkan karena faktor keturunan hanya 1 persen dari keseluruhan kasus. Sementara 99 persen terjadi karena faktor tak terduka. Salah satu faktor penyebab, karena usia sang ibu ketika mengandung yang di atas 35 tahun.
Mitos: Perkembangan penyandang Down Syndrome sangat lambat.
Faktanya: Memang benar, penyandang Down Syndrome mengalami perkembangan kognitif lambat. Akan tetapi, banyak pula panyandang yang tetap mampu bersekolah, berprestasi di bidang olahraga, musik, dan seni. Bahkan tak sedikit yang mampu hidup secara independen. Masalah tingkat keterlambatan perkembangan tergantung pada masing-masing individu.
Mitos: Penyandang Down Syndrome dewasa tidak dapat melakukan apapun
Faktanya: Anggapan itu tentu tidak tepat. Penyandang down syndrome tentu masih melakukan banyak hal, bisnis salah satunya.
Mitos: Selalu bahagia atau bahagia
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR