GTRIIP sangat menarik bagi mereka yang sering bepergian untuk bisnis, kata Thaw Tint, yang cenderung selalu memilih jaringan hotel yang sama karena program loyalitas mereka.
"Ini sangat baik untuk Touch ID yang sudah diverifikasi," katanya.
Perusahaannya itu sudah mulai bekerja sama dengan sejumlah hotel di AS, Singapura, Sri Lanka, India dan Myanmar.
Jaringan hotel Starwood Hotels di AS menawarkan aplikasi SPG Keyless, yang memungkinkan tamu menggunakan ponsel pintar atau ponsel Apple mereka sebagai kunci pintu.
Para tamu bisa membuat pemesanan dari aplikasi dan pada hari kedatangan mereka akan menerima pemberitahuan dengan detail pemesanan kamar.
"Itu adalah kunci kamar digital jadi Anda bisa langsung masuk kamar dan menggunakan perangkat anda agar tidak usah check-in," kata Mark Vondrasek dari Starwood.
Ancaman
Namun dengan adanya teknologi baru, datang juga ancaman baru.
Hotel dan kasino Hard Rock di Las Vegas menjadi sasaran perangkat perusak pada awal bulan Mei, setelah pencurian informasi trasaksi kartu kredit oleh peretas.
Pada bulan April, perusahaan White Lodging melaporkan pelanggaran data di beberapa jaringan restorannya, termasuk di lokasi hotel Marriot dan Sheraton. Ini menyusul pelanggaran data lainnya pada tahun 2013.
Pada laporan Internet Security Threat oleh perusahaan teknologi informasi Symantec, yang diterbitkan pada bulan April, industri perhotelan masuk dalam kategori 10 besar yang terdampak ulah peretas.
Industri hotel memang menjadi sasaran gampang kata manajer keamanan di Symantec, Joji Hamada.
"Hotel mengumpulkan banyak data pribadi seperti alamat e-mail, alamat rumah, nomor telepon, dan lain-lain," katanya.
Dia berpendapat bahwa industri perhotelan harus mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi informasi, seperti yang dilakukan industri ritel.
"Banyak yang berminat mengakses informasi pribadi di pasar gelap, jadi data itu bisa saja diperjual belikan."
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR