Dengan menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA), para astronom berhasil menemukan sekelompok galaksi muda mengerikan, yang disebut galaksi submilimeter, sekitar 11,5 miliar tahun cahaya jauhnya.
Galaksi-galaksi submilimeter atau dalam bahasa Inggris Submilimeter galaxies (SMGs) merupakan galaksi massif yang kaya akan gas, yang diliputi debu dan menjalani aktivitas pembentukan bintang yang intens.
Mereka merupakan salah satu populasi paling penting dalam pembukaan ketergantungan lingkungan dari formasi galaksi pada skala besar di awal-awal alam semesta.
Sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Dr Hideki Umehata dari European Southern Observatory dan University of Tokyo menggunakan ALMA untuk mencari SMGs dalam protocluster jauh dari galaksi bernama SSA22. Struktur raksasa ini terletak 11,5 miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi dan berada di konstelasi Aquarius.
Hasilnya, tim menghasilkan penemuan menarik sebuah gugus yang terdiri dari delapan galaksi muda mengerikan.
Bentuk gugus ini, menurut Dr Umehata dan rekan-rekannya, menunjukkan kehadiran jaringan raksasa dari materi gelap tak tampak, yang dianggap sebagai asal mula struktur skala besar di alam semesta.
Salah satu contoh struktur skala besar di alam semesta ialah Great Wall kosmik, struktur filament besar yang mencakup lebih dari 500 juta tahun cahaya.
“Struktur filamen di galaksi SSA22 bisa disebut proto-Great Wall,” ujar para astronom.
Mereka menemukan bahwa SMGs tersebut tampaknya berlokasi tepat pada persimpangan materi gelap. Penemuan ini mendukung model bahwa galaksi submilimeter mengerikan terbentuk di area dimana materi gelap terkonsentrasi.
“Karena galaksi elips besar modern merupakan galaksi mengerikan sederjama uamg telah melunak karena usia, mereka juga pasti punya asal usul yang berhubungan denga struktur skala besar,” kata Dr Umehata dan rekan-rekannya.
“Hasil penelitian ini merupakan langkah penting untuk pemahaman komprehensif tentang hubungan antara distribusi materi gelap dengan galaksi-galaksi mengerikan,” pungkas Dr. Umehata.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR