Suatu malam di bulan Agustus, Bethany Glenn berdiri di Colorado Spring, menanti sebuah pesawat. Di sekitar lehernya, terdapat sebuah gambar milik kakeknya, John Charles England.
Foto tersebut merupakan potret hitam putih lengkap dengan seragam milik Angkatan Laut Inggris. Glenn menemukan foto tersebut di dalam sebuah kotak milik nenek buyutnya. Sejak saat itu, dia merasa lebih dekat dengan kakeknya dan perasaan tersebut yang membawanya ke bandara pada malam itu.
Glenn tidak mengenal secara pribadi kakeknya, karena ia tidak pernah punya kesempatan untuk itu. Kakeknya meninggal dalam serangan di Pearl Harbor, pada 7 Desember 1941. England saat itu sudah berada di U.S.S. Oklahoma dan ia menghilang ketika kembali untuk menyelamatkan rekan sesama pelautnya.
Selama 12 tahun terakhir, Glen sudah meneliti kehidupan England untuk mengetahui lebih lanjut tentang seorang pria dibalik kisah yang heroik. Dia berbicara kepada teman dan mengunjungi sekolah lama milik kakeknya. Penelitian terus Glenn lakukan, hingga ia menemukan bahwa kakeknya senang sekali berdansa. Namun ada satu misteri yang masih tersisa, dimana tubuh kakeknya?
England adalah salah satu dari pelaut Oklahoma yang satu persatu ditemukan dan dikebumikan tanpa identitas di National Memorial Cemetery of the Pacific dengan nama sebutan Punchbowl pada tahun 1940-an. Ribuan kapal juga terkubur di sana.
Tapi, Agustus lalu, ketika ia menunggu di landasan, Glen mengetahui secara persis di mana sisa-sisa keberadaan kakeknya yang tersisa. Kakeknya berada di salah satu peti mati yang terbungkus oleh bendera dan kemudian kakeknya akan dikuburkan di samping makam kedua orang tua England. Bersama dengan mereka, terdapat pula abu dari Ibu Glenn, yakni anak dari Kakek England, yang lahir satu bulan sebelum penyerangan Pearl Harbor dan tidak pernah memiliki kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anaknya sepanjang hidupnya.
“Ketika mereka membuka pesawat dan peti mati tersebut keluar dari pesawat, saat itulah aku merasakan perasaan yang luar biasa ini, Wow hal ini benar-benar terjadi, dan perasaan yang bercampur aduk seperti kebahagiaan, dan sedikit kesedihan, karena saya berharap bahwa seharusnya kakek buyut saya tidak berada di sana (peti mati),” kata Glenn.
Identifikasi dari England dari ratusan orang yang tidak diketahui adalah prestasi yang luar biasa. Identifikasi itu telah diulang puluhan kali, berkat kombinasi antara penelitian DNA, catatan analisis, dan upaya mantap dari para anggota keluarga korban dari Pearl Harbor. Penguburan ulang dari England tidak mungkin terjadi tanpa analisis DNA yang tilakukan oleh Defense POW/MIA Accounting Agency (DPAA), sebuah lembaga militer yang dibentuk dari dua instasi lin pada 2015. Namun makam tak dikenal tempat England dikuburkan, tidak mungkin akan ditemukan jika bukan karena seorang veteran Angkatan Laut, Ray Emory.
Pada sisi yang lain, Emory mungkin sudah berada di Punchbowl bersama England, namun Ia berhasil selamat dari serangan dan perang tersebut, dan telah mendedikasikan hidupnya sepanjang tahun untuk mengidentifikasi rekan-rekannya tersebut. Emory sudah mengirim ribuan surat pada Departemen Pertahanan, namun ia tidak pernah mendapatkan sebuah jawaban.
Pada 2008, Emory menemukan sebuah dokumen yang menyatakan bahwa 27 causalities telah teridentifikasi oleh catatan gigi setelah Pearl Harbor, tetapi dikuburkan sebagai yang tidak diketahui (unknowns). Dengan informasi ini, Emory menghubungi Bob Valley. Emory meminta bantuan Valley untuk membantunya menghubungi anggota keluarga dari 27 korban yang telah teridentifikasi dai dokumen yang telah ia temukan, dan melihat apakah mereka akan ikut dalam upaya untuk mengidentifikasi unknows , karena membutuhkan contoh DNA .
“Kami mulai merasakan kesulitan dalam menghubungi perwakilan mereka,” kata Valley.
Akhirnya, upaya kerja keras mereka menghasilkan persetujuan dari Departemen Pertahanan untuk menggali ulang 27 kuburan tersebut. Namun, hal itu menghasilkan kesulitan yang lebih besar. Para korban tersebut dikuburkan di dalam 4 makam yang berbeda. “Beberapa dari mereka memiliki lima peti mati, dan 10 peti mati,” kata Valley. Hal tersebut memicu proses lain dari analisis DNA untuk mengetahui sisanya.
Sejauh ini, upaya Emory sudah membantu 30 dari 388 anggota angkatan Laut yang tidak diketahui dan dimakamkan kembali dengan penghormatan militer secara penuh. Untuk sisanya yang sebanyak 350, “Tujuan kami adalah untuk mengidentifikasi sekitar 80 persen dalam tiga atau lima tahun kedepan,” kata Staff Sersan Kristin Duus dengan DPAA.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR