Para penyelam sering kali mendeskripsikan perjumpaan dekat dengan hiu harimau sebagai pengalaman sekali seumur hidup. Cassie Jensen, fotografer yang tampak berenang dekat dengan hiu dalam video di bawah ini, menganggap menyelam bersama hiu sebagai hobinya.
“Saya biasanya takut berenang karena hiu. Saat menyelam, saya merasa terintimidasi karena gambaran tentang hiu yang ditampilkan oleh media. Tetapi ketika pertama kali melihat hiu di air, yang saya inginkan adalah melihat mereka lebih sering,” tuturnya.
Kelompok penyelam di West Palm Beach, Florida, memberi nama dan melacak hiu yang menyelam bersama mereka sebagai ketertarikan dan kepedulian terhadap konservasi. Jensen mengatakan bahwa ia dengan mudah mengenali hiu yang ada dalam video.
“Ini DJenny. Dia memiliki bintik-bintik kecil di atas mata kirinya. Itu salah satu tanda untuk mengidentifikasinya,” kata Jensen.
Ia juga menambahkan bahwa awalnya hiu itu bernama Denny, karena para penyelam mengira hewan tersebut berjenis kelamin jantan, tetapi setelah menyadari bahwa hiu tersebut betina, nama Denny diubah menjadi DJenny.
Perjumpaan khusus ini membuat Jensen merasa ia memiliki semacam ikatan batin dengan DJenny.
“Tentu saja itu adalah pengalaman yang benar-benar luar biasa. Saya belum pernah mengalami hal semacam ini,” katanya.
Ia melanjutkan, “Saya punya perasaan bahwa dia akan naik dari dasar laut untuk bertemu dengan saya. Saat saya berpikir seperti itu, dia benar-benar berenang vertikal dan datang dari kegelapan laut untuk menyentuh kamera saya.”
Hiu harimau dikenal sebagai pemakan segala, termasuk sampah dan bangkai. Hiu jenis ini juga bertanggung jawab atas serangan pada manusia dibanding jenis hiu lainnya.
“Kami menganggap mereka sebagai hiu yang suka penasaran. Mereka menyukai benda-benda berkilau, dan tabung oksigen kami berkilau. Mereka juga suka benda-benda dengan gelombang elektromagnetik, dan kamera kami memancarkan gelombang elektromagnetik,” kata Jensen.
Ia menambahkan, “Sama seperti anjing yang menghampiri dan mengendus anjing lain, hiu juga datang, mengawasi, mengendus dan merasakan kami dengan sensor elektromagnetik mereka. Jika ada benda yang bersinar seperti perut ikan, mereka akan mengetesnya dengan giginya.”
Jensen mengatakan, hingga kini dia tak pernah melihat adanya kekerasan oleh hiu. Pada kenyataannya, hiu justru waspada ketika melihat ada manusia di tengah-tengah mereka.
“Kita terlihat menakutkan. Kita bertubuh besar dan memiliki gelembung-gelembung udara yang keluar ketika menyelam,” ujar Jensen.
Perilaku berenang memutar yang biasa dilakukan hiu sebenarnya merupakan upaya untuk mendeteksi bahaya. Mereka ingin memastikan bahwa kita tak akan menyakiti mereka.
Menyelam dengan menggunakan umpan merupakan cara paling umum untuk melihat hiu harimau di area Florida, terutama di Tiger Beach di dekat Bahamas. Jensen meyakini bahwa mengumpan hiu untuk menarik perhatian mereka merupakan hal baik dalam konservasi, demikian pula pandangan umum di antara para penyelam.
Namun, mengumpan hiu harimau diketahui dapat mengubah perilaku hewan tersebut dan ditentang keras oleh para ilmuwan, yang khawatir hal tersebut dapat membuat hiu tertarik pada manusia atau bahkan menimbulkan konsekuensi lain yang tak diinginkan.
Ilmuwan kelautan senior, Gregory Skomal dari Massachusetts mengakui bahwa penyelam tersebut menangani hiu dengan baik. Ia juga menegaskan identifikasi spesies.
Hiu harimau lahir dengan tubuh kecil, dan itulah sebabnya populasi mereka terancam punah. Penangkapan ikan berlebih juga mengambil peran dalam merosotnya populasi hiu di seluruh dunia. Setiap tahunnya, seratus juta hiu dibunuh untuk dibunuh untuk mendukung kegiatan olahraga atau diolah menjadi sup sirip.
Sebuah Rancangan Undang-Undang di Kongres, “Access for Sportfishing Act of 2016”, jika disahkan, akan melarang kegiatan menyelam dengan mengumpan untuk tujuan rekreasi maupun konservasi. Jensen beranggapan bahwa jika hal itu terjadi, pada akhirnya akan merugikan hiu karena mengurangi dukungan dari komunitas menyelam dan masyarakat.
Meskipun sangat akrab dan kagum dengan hiu dan tak pernah mengalami kejadian berbahaya, Jensen mengatakan sudah seharusnya kita berhati-hati jika berada di sekitar hiu.
“Anda tidak dapat mempercayai mereka 100 persen, karena bagaimana pun, mereka tetaplah hewan liar,” pungkasnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR