Nationalgeographic.co.id—Setelah lama dianggap punah, bunga liar di Amerika Selatan yang bernama Gasteranthus extinctus ditemukan kembali. Para ilmuwan melaporkan penampakan pertama yang dikonfirmasi dalam 40 tahun bunga yang memiliki arti punah tersebut.
Temuan tersebut, menurut peneliti, memiliki arti lebih dari bahwa bunga kecil yang satu ini berhasil bertahan dari kepunahan. Akan tetapi konsep penting dalam biologi konservasi yang disebut kepunahan Centinelan perlu dikaji ulang.
Laporan penemuan tersebut telah dipublikasikan di jurnal jurnal akses terbuka PhytoKeys. Makalah tersebut dapat diakses secara daring dengan judul "Rediscovery of Gasteranthus extinctus L.E.Skog & L.P.Kvist (Gesneriaceae) at multiple sites in western Ecuador".
Seperti diketahui, bunga liar ini memiliki nama ilmiah yang tidak biasa. Nama ilmiah umumnya dipilih karena banyak alasan, nama tersebut dapat menghormati orang penting, atau memberi petunjuk seperti apa rupa suatu organisme atau dari mana asalnya.
Tapi bunga liar di Amerika Selatan ini memiliki nama extinctus yang berarti punah. Nama ilmiah yang diberikan pada bunga ini sendiri sebenarnya adalah sebuah peringatan karena pertama kali dideskripsikan oleh para ilmuwan pada tahun 2000 bunga ini sudah dianggap punah.
Bunga liar yang memiliki warna oranye sebenarnya ditemukan 15 tahun sebelum bunga ini dideskripsikan di hutan Ekuador yang sebagian besar telah rusak. Saat para ilmuwan mendeskripsikannya, para ilmuwan yang menamakannya curiga bahwa pada saat mereka menamakannya, bunga ini sudah punah.
Dawson White, seorang peneliti postdoctoral di Chicago's Field Museum mengatakan, bunga extinctus memang diberi nama yang mencolok mengingat deforestasi yang luas di Ekuador barat. White adalah salah satu penulis utama dalam temuan kali ini.
"Tetapi jika Anda mengklaim sesuatu telah hilang, maka tidak ada yang benar-benar akan keluar dan mencarinya lagi. Masih banyak spesies penting yang masih ada di luar sana, meskipun secara keseluruhan, kita berada di zaman kepunahan ini," kata White dalam rilis media Chicago's Field Museum.
Tanaman yang ditemukan kembali ini adalah penghuni lantai hutan kecil dengan bunga neon-oranye yang flamboyan. "Nama genus, Gasteranthus, adalah bahasa Yunani untuk 'bunga perut.' Bunganya memiliki kantong besar di bagian bawah dengan sedikit bukaan atas di mana penyerbuk bisa masuk dan keluar, "kata White.
Gasteranthus extinctus ditemukan di kaki pegunungan Andes, di mana tanahnya mendatar ke bidang yang dulunya tertutup hutan awan. Wilayah yang disebut Centinela Ridge, terkenal di kalangan ahli biologi karena menjadi rumah bagi serangkaian tanaman unik yang lenyap ketika hutannya hampir hancur total pada tahun 1980-an.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | PhytoKeys,Chicago's Field Museum Press |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR