Kerja sama dengan Pusat Teknologi Pangan dan Fermentasi semakin memperkuat posisi Äio sebagai pelopor dalam bidang bioteknologi pangan.
Dukungan finansial dari EISA ini telah memungkinkan Äio untuk melakukan penelitian dan pengembangan yang lebih intensif, sehingga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru yang revolusioner.
Selain dukungan dari pemerintah, Äio juga telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan, baik di dalam maupun di luar Estonia. Kerja sama dengan Fibernol, misalnya, telah membuka peluang untuk memanfaatkan hidrolisat kayu sebagai bahan baku dalam produksi minyak mikroba.
Lebih dari 120 mitra lainnya telah terlibat dalam pengembangan produk Äio, baik dengan menyediakan produk sampingan industri maupun dengan melakukan pengujian terhadap minyak dan lemak yang dihasilkan.
Minat yang besar dari perusahaan-perusahaan besar di sektor makanan, kosmetik, dan rumah tangga semakin mengukuhkan posisi Äio sebagai pemain penting dalam industri ini.
Perusahaan-perusahaan tersebut telah menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan produk bersama dengan Äio, memanfaatkan teknologi fermentasi yang inovatif untuk menciptakan produk-produk yang lebih berkelanjutan dan berkualitas tinggi.
Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, Äio berencana untuk membangun fasilitas produksi demonstrasi. Fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi puluhan ton produk per tahun, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar yang semakin besar.
Meskipun lokasi fasilitas ini belum diputuskan, Äio menargetkan agar fasilitas tersebut dapat beroperasi penuh pada tahun 2026.
Upaya memperluas jangkauan inovasi
Äio juga terus memperluas jangkauan inovasinya. Dengan mendirikan pusat inovasi khusus bernama Good Fat Wörks, Äio semakin fokus dalam mengembangkan lemak turunan ragi dan menciptakan produk-produk percontohan yang mengagumkan.
Pada bulan Mei lalu, Äio berhasil memukau publik dengan menghadirkan beragam hidangan lezat yang dibuat dari produk-produk inovatif mereka dalam acara festival startup Latitude59 di Tallinn.
Baca Juga: Mungkinkah Konsep Minyak Sawit Berkelanjutan Benar-benar Bisa Terwujud?
Kolaborasi dengan Gelatex dan Accelerate Estonia semakin memperkaya pengalaman para pengunjung dan menunjukkan potensi besar dari produk-produk Äio dalam mengubah lanskap industri makanan.
Keberhasilan Äio tidak berhenti sampai di situ. Perusahaan ini juga terpilih untuk mengikuti proyek Circular Bio-based Europe Joint Undertaking (CB-EJU) yang bergengsi.
Dengan pendanaan sebesar €7,5 juta (setara Rp126 miliar), Äio akan berkolaborasi dengan perusahaan dan lembaga penelitian terkemuka di Eropa untuk mengembangkan bahan berbasis lemak dan kosmetik yang inovatif. Kesempatan ini akan semakin memperkuat posisi Äio sebagai pemimpin dalam bidang bioteknologi pangan.
Nemailla Bonturi, salah satu pendiri Äio, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian yang telah diraih. "Bagi seorang ilmuwan, pencapaian terbesar adalah ketika bertahun-tahun penelitian menghasilkan produk nyata yang dapat mengubah seluruh industri makanan dan pengalaman konsumen," ujar Bonturi.
Ia juga menegaskan komitmen Äio untuk terus mengembangkan perusahaan dan produknya dengan menjalin kerja sama yang erat dengan mitra, investor, dan industri makanan.
Selain itu, Äio juga akan terus berkolaborasi dengan Tallinn University of Technology untuk membina generasi penerus bioengineer yang akan membawa perubahan positif bagi dunia.
Tantangan dan persaingan
Dengan fokus pada pengembangan lemak alternatif berbasis fermentasi, Äio ikut serta dalam persaingan yang sengit untuk merebut pangsa pasar yang diperkirakan akan mencapai US$4,5 miliar pada tahun 2032, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 6%.
Namun, perjalanan Äio tidaklah mudah. Perusahaan ini, seperti banyak startup lainnya di sektor ini, harus menghadapi tantangan yang signifikan, terutama terkait dengan biaya produksi yang tinggi dan volume produksi yang masih rendah.
Ini merupakan tantangan yang cukup besar mengingat produk-produk mereka ditujukan untuk menggantikan bahan baku seperti minyak sawit yang telah terbiasa diproduksi dalam skala besar dan dengan biaya yang relatif rendah.
Äio bukanlah satu-satunya perusahaan yang melihat potensi besar dalam pasar lemak alternatif. Sejumlah startup lain di seluruh dunia juga tengah berlomba mengembangkan solusi yang inovatif untuk mengatasi ketergantungan pada minyak sawit.
Perusahaan Inggris seperti PALM-ALT dan Clean Food Group, C16 Biosciences yang berbasis di New York, serta startup Belanda Time-Travelling Milkman dan NoPalm Ingredients adalah beberapa contoh perusahaan yang menggunakan teknologi fermentasi untuk menghasilkan alternatif minyak sawit yang lebih berkelanjutan.
Bahkan, perusahaan Bay Area Kiverdi juga turut meramaikan persaingan di sektor ini.
KOMENTAR