Tantangan di balik kebahagiaan
Kehadiran anak kembar, kembar tiga, atau lebih dalam sebuah keluarga seringkali disambut dengan sukacita yang berlipat ganda. Namun, di balik kebahagiaan tersebut, terdapat tantangan unik yang perlu dihadapi. Data dari Inggris menunjukkan bahwa kelahiran ganda membawa risiko kesehatan yang lebih tinggi, baik bagi ibu maupun bayi.
Angka kematian bayi pada kelahiran ganda hampir dua kali lipat dibandingkan dengan kehamilan tunggal, sementara angka kematian neonatal bahkan lebih tinggi lagi, mencapai lebih dari tiga kali lipat.
Hal ini disebabkan oleh tingginya persentase kelahiran prematur yang mencapai sekitar 60% pada kembar, dan hampir seluruhnya pada kembar tiga atau lebih. Akibatnya, bayi-bayi ini sering membutuhkan perawatan intensif di neonatal, yang tentunya menimbulkan kecemasan yang mendalam bagi para orang tua.
Tantangan tidak berhenti setelah kelahiran. Tahun-tahun awal kehidupan anak kembar seringkali menjadi periode yang sangat menuntut bagi keluarga. Perawatan sehari-hari, seperti pemberian makan dan pengaturan tidur, membutuhkan dukungan tambahan yang signifikan.
Beban finansial dan emosional yang timbul pun tidak bisa dianggap remeh. Studi menunjukkan bahwa biaya hidup keluarga dengan anak kembar setidaknya £20.000 (setara Rp404 juta) lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga yang memiliki dua anak tunggal secara berurutan.
Melihat data dan tantangan di atas, jelas bahwa keluarga dengan anak kembar memiliki kebutuhan khusus yang perlu diperhatikan. Dalam merencanakan layanan perawatan ibu dan anak di masa depan, kebutuhan populasi kelahiran ganda harus menjadi prioritas utama.
Sulit untuk memprediksi secara pasti bagaimana tren kelahiran ganda akan berkembang di masa depan. Di satu sisi, angka kesuburan secara keseluruhan menunjukkan tren penurunan.
Namun, di sisi lain, teknologi reproduksi yang semakin canggih dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan ganda. Oleh karena itu, kita mungkin akan melihat jumlah kelahiran secara keseluruhan menurun, namun dengan proporsi kelahiran ganda yang semakin meningkat.
Tak Hanya Gedung, Multimedia Nusantara School Usung Sustainability Lewat Kurikulum
KOMENTAR